Ekobis  

FBI, Pemprov dan Bank Kalteng Gelar Scale Up 100 BUMDes Kalteng

DIKLAT- DPW FBI Kalteng bersama Pemprov dan PT Bank Kalteng saat menggelar pembukaan Diklat Scale Up 100 BUMDes Kalteng, Sabtu (10/4/2021). TABENGAN/RONNY

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Dewan Pengurus Wilayah Forum BUMDes Indonesia (DPW FBI) Kalteng bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalteng melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) dan PT Bank Kalteng, bekerja sama menggelar Diklat Scale Up 100 BUMDes Kalteng Menuju Kalteng Berkah, Sabtu dan Minggu (10-11/4).

Bertempat di Gedung Diklat PT Bank Pembangunan Kalteng, kegiatan tersebut dilaksanakan secara daring dan luring serta dibalut dengan pemberian materi dari pengurus FBI pusat dan akademisi.

Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melalui Asisten I Setda Provinsi Kalteng Hamka saat membuka kegiatan itu menyatakan apresiasinya atas inovasi DPW FBI Kalteng bersama pihak terkait lainnya yang menggelar Scale Up 100 BUMDes ini.

“Terlebih dengan adanya sinergitas bersama para dosen dan akademisi se-Kalteng, maka mereka akan sampaikan pengalaman dan pengetahuan mereka bagaimana mengelola BUMDes kepada masyarakat. Dengan adanya scale up ini, kita harapkan ada bayangan bagi Kalteng supaya BUMDes-nya bisa maju seperti daerah lain,” ujar Hamka.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kalteng Rojikinnor menuturkan, pihak PMD sebenarnya telah merencanakan program serupa bersama OPD yang menbidangi koperasi, perdagangan, perikanan, kehutanan, perkebunan, dan pertanian.

Sebab, kata Rojikinnor, basis kekuatan ekonomi masyarakat desa adalah ekonomi lokal. Untuk itu, dengan adanya inisiasi dari FBI dan kerja sama bersama PT Bank Kalteng maka akan menjadi pemantik dalam pengembangan BUMDes, yang tak hanya sekadar berinovasi tapi juga adanya transformasi knowledge dan soft skill melalui kegiatan Scale Up tersebut.

“Nah dengan adanya Scale Up 100 BUMDes ini, muaranya akan ada peningkatan kapasitas guna menjadi lebih baik. 100 BUMDes peserta Scale Up ini akan menjadi contoh bagi BUMDes lainnya yang ada di Kalteng,” bebernya.

Direktur Umum dan Keuangan PT Bank Kalteng A Selanor Wanda menegaskan, misi utama pihaknya adalah mendukung percepatan pembangunan perekonomian Kalteng, selain memang melayani kebutuhan keuangan masyrakat.

Kehadiran BUMDes ini, maka misinya akan sama yakni menggerakkan dan mempercepat laju perekonomian desa sekaligus menjadi pendapatan asli desa untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Kami merasa terpanggil untuk mendukung dan mengawal serta bermitra bersama BUMDes dalam mengembangkan usaha. Baik melalui program Scale Up ini, maupun hingga penyertaan modal bagi BUMDes ini agar dapat berjalan nantinya,” jelas Selanor Wanda.

Terpisah, Ketua DPW FBI Kalteng Sri Harini Margaretha mengatakan, setidaknya ada 1.108 BUMDes dari 1.432 desa yang ada di Kalteng. Dari total BUMDes tsrsebut, hanya 650 yang aktif, 300 lebih BUMDes belum terbentuk, dan sisanya mati suri. Hal inilah yang menjadi salah satu landasan pihaknya dalam melaksanakan Scale Up 100 BUMDes tersebut.

“Kendala yang mengakibatkan banyaknya BUMDes yang mati suri dan belum aktif adalah modal, sumberdaya manusia, dan kondisi dinamika pandemi Covid-19. Dengan Scale Up ini, kami ingin agar bantuan dari Kementerian Desa Tertinggal bisa tersalurkan menjadi modal, SDM mumpuni bisa tercipta, dan semangat menbangkitkan ekonomi lokal yang lesu akibat pandemi bisa terwujud,” ujar Sri.

Disampaikannya, FBI sendiri bertindak untuk memberikan sosialisasi tentang arti, tujuan, manfaat dan kegunaan BUMDes kepada masyarakat hingga peran BUMDes dalam peningkatan pendapatan asli desa dan kesejahteraan masyarakat. rgb