Gubernur Tak Hadiri Pemakaman H Sabran Ahmad

PEMAKAMAN – Tokoh Kalteng (Alm) Sabran Achmad saat dimakamkan secara militer di Taman Makam Pahlawan Sanaman Lampang, Palangka Raya, Rabu (28/4). Tampak Danrem 102/Pjg Brigjen Porwo mengucapkan belasungkawa  kepada isteri almarhum.TABENGAN/YULIANUS

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM- Salah satu tokoh pendiri dan penggagas berdirinya Provinsi Kalimantan Tengah H Sabran Achmad, dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Sanaman Lampang Palangka Raya, Rabu (28/4/2021). Pelaksanaan pemakaman secara militer tersebut digelar tepat pukul 13.00 WIB, setelah sebelumnya dilakukan upacara penyerahan di rumah duka, Jalan Piere Tendean, Kota Palangka Raya.

Sejumlah tokoh masyarakat, adat hingga unsur penting lainnya di Kalteng, hadir dalam pemakaman tersebut. Mantan Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang mewakili keluarga, menyerahkan secara langsung jenazah almarhum untuk dilaksanakan pemakaman secara militer. Sementara dari Pemprov sendiri tidak dihadiri oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, tapi hanya diwakili oleh Sekda Kalteng H Fahrizal Fitri.

Dedikasi seorang H Sabran Achmad sebagai panutan, dinilai layak mendapatkan penghargaan. Hal itu dikatakan mantan Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia yang mengakui almarhum sebagai sosok yang banyak menyampaikan pelajaran, dalam pembangunan daerah.

Riban mengatakan, tidak banyak orang yang seusia almarhum, aktif dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat Kalteng.

“Saya banyak belajar dari berbagai pengalaman beliau, karena walaupun di usia lanjut Sabran Achmad masih merupakan orang yang vokal dalam membela hak masyarakat Dayak,” ujarnya ketika ditemui di sela-sela jelang pemakaman.

Dia mencontohkan, seperti ketika almarhum yang lantang memperjuangkan program Dayak Misik, sebagai tujuan menyejahterakan masyarakat terkait lahan, bahkan jangan terpinggirkan pesatnya pembangunan.

Pria murah senyum itu juga menilai mantan Kepala Balai Statistik di periode 1976-1981 itu sebagai sosok yang tak kenal lelah dalam memperjuangkan serta berbicara menyangkut masyarakat Dayak. Keaktifan serta eksistensi itu ditunjukkan sejak menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalteng di 2008-2016 silam, hingga tidak lagi menjabat lagi.

Sementara, Ketua Gerdayak Kalteng Yansen A Binti menuturkan, almarhum yang berdedikasi dalam pembentukan Kalteng, perlu mendapat apresiasi yaitu penghargaan dari pemerintah. Apalagi banyak diketahui, almarhum ikut terlibat dalam berdirinya Provinsi Kalteng sebagai sosok yang berjuang demi masyarakat di wilayah itu.

“Beliau ini juga berdedikasi serta aktif melestarikan budaya dan adat daerah, khususnya yang ada di rumusan pilar Budaya Betang, sehingga sangat pantas untuk dihormati dan diberikan penghargaan,” pungkasnya.

Sabran Achmad lahir di Kuala Kapuas 31 Desember 1930. Dia mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Doris Sylvanus (RSDS) pukul 17.00 WIB tanggal 27 April 2021.  Sesepuh tokoh adat Kalteng yang dikenal vokal itu, pernah menjabat sebagai DPRD-GR periode 1966-1971. Bahkan almarhum sempat menjabat sebagai Anggota DPR Fraksi Golkar periode 1988-1992. Dia juga pernah menjabat sebagai Kepala Balai Statistik Kalteng, periode 1971-1986. Selain itu pernah juga menjadi staf ahli gubernur bidang politik pada 1986-1987.

Di organisasi, dirinya merupakan penggagas berdirinya Kalteng di era 1955 hingga yang paling dikenal sebagai Ketua DAD Kalteng, periode 2008-2016. Sementara itu, almarhum meninggalkan seorang istri bernama Rusliana serta 5 orang anak (3 laki-laki, 2 perempuan). drn