TAMIANG LAYANG/TABENGAN.COM –Di tengah upaya pemerintah Bartim menekan laju penyebaran wabah virus Corona, diluar dugaan hari ini kasus terkonfirmasi positif membludak sebanyak 80 orang karyawan PT Rimau grup terpapar Covid -19. Hal itu diketahui setelah dilakukan tes swap antigen baru-baru ini, namun diduga tidak masuk dalam data Covid-19 Kabupaten Barito Timur.
“Benar setelah dilakukan tes swab antigen yang dilakukan secara mandiri oleh PT Rimau Group, ada 80 orang karyawan yang dinyatakan positif Covid-19 dan kini telah menjalani isolasi baik di mess perusahaan, di rumah isolasi serta isolasi mandiri,” kata Kepala Satgas Covid-19 PT Rimau Group Handri Mardam melalui WhatsApp, Kamis (29/4/2021).
Handri Mardam yang kesehariannya menjabat sebagai Kepala Teknik Tambang (KTT) ini mengatakan, mereka yang terpapar Covid-19 itu telah menjalani isolasi dibeberapa tempat dengan rincian 50 orang di isolasi di mess PT Rimau, 26 orang di rumah isolasi dan sisanya menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing, katanya.
Terkait data karyawan yang terkonfirmasi positif Covid-19 pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Puskesmas terdekat, dan tidak tahu kalau data karyawan itu tidak masuk dalam data Covid-19 Kabupaten Barito Timur yang jelas kami selalu berkoordinasi, tegasnya.
Dia menambahkan, dengan dilakukan tes swab antigen secara mandiri ini adalah bukti keseriusan pihak managemen PT Rimau Group untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan kerja PT Rimau Group baik di PLTU maupun Pertambangan Batu Bara di daerah itu, imbuhnya.
Oleh karena itu atasnama managemen PT Rimau Group, dirinya meminta dukungan doa dari semua pihak supaya para karyawan yang terpapar Covid-19 ini dapat cepat sembuh dan bisa bekerja seperti sedia kala serta dapat berkumpul dengan keluarga masing-masing.
Sementara itu, ketika dikonfirmasi Kepala Dinas Kesehatan Barito Timur dr. Jimmi WS Hutagalung, hingga berita ini ditayangkan belum memberikan keterangan, dan WhatsApp belum dibaca dan dibalas.
Sedangkan Kepala Desa Jaweten Kecamatan Dusun Timur Doni ketika dikonfirmasi melalui WhatsApp tidak berani berkomentar, sebab tidak tahu kalau ada karyawan yang terpapar Covid-19 karena tidak pernah ada laporan ke Posko PPKM Desa Jaweten, katanya singkat.c-yus.