Ulasan  

56 Calon Paskibraka Nasional dan Provinsi Diseleksi

TANDA PESERTA – Kepala Dispora Kalteng Falery Tuwan ketika mengalungkan tanda peserta kepada calon Paskibraka Nasional dan Provinsi yang akan diseleksi, di Aula Hotel Batu Suli Internasional, Kamis (20/5/2021).TABENGAN/DIDIN

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Sebanyak 56 calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dari 13 kabupaten/kota se Kalteng, melaksanakan seleksi tingkat nasional dan provinsi di Aula Hotel Batu Suli Internasional Palangka Raya, Kamis (20/5).

Menurut Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Pemuda Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalteng Tirta S Sos, masing-masing kabupaten/kota mengirimkan 4 orang dengan detail dua putra dan dua putri. “Namun dengan pertimbangan ada kabupaten yang tidak bisa mengirimkan perwakilannya, sehingga tersisa 49 orang,” ujarnya.

Untuk memenuhi kekurangan itu, maka Dispora Provinsi berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata dan Olahraga Kota Palangka Raya, untuk minta tambahan peserta berdasarkan hasil seleksi yang dilaksanakan oleh Kota Palangka Raya mengingat ada 1 Kabupaten yang dengan berbagai pertimbangan tidak bisa mengirim utusannya untuk mengikuti Seleksi Paskibraka Tingkat Nasional dan Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2021.

Dijelaskannya, untuk materi seleksi yang akan digelar seperti Peraturan Baris Berbaris (PBB), Parade, Samapta, Psikologi, Kesehatan dan Kebugaran, Wawasan Kebangsaan, Pengetahuan Umum, Kesenian Daerah dan Wawancara.

Untuk tes kesamaptaan akan dipusatkan di halaman Kantor Dispora dan KONI Kalteng, sementara yang lainnya akan digelar di Hotel Batu Suli Internasional. Sementara itu Kepala Dispora Kalteng Falery Tuwan menuturkan, apresiasi dengan pelaksanaan seleksi tersebut. dirinya mengakui jajaran peserta yang hadir dalam seleksi itu, merupakan putra dan putri Kalteng terbaik.

“Kalian adalah pilihan, karena untuk menjadi yang terbaik itu tidaklah instant namun penuh perjuangan,” ujarnya. Terkait itu dirinya menilai dari kacamata pemerintah, animo dari para pelajar cukup banyak yang ingin mengikuti seleksi tersebut. Dicontohkan seperti dari Kobar, yang seleksi awalnya melibatkan 400 orang, hingga menyisakan 4 orang terbaik untuk diseleksi.

Pihaknya juga menilai, pelaksanaan ini juga menjadi tantangan bagi pemerintah untuk bisa menindaklanjuti serta melaksanakan berbagai kegiatan positif yang menarik animo jajaran kepemudaan.

“Kami prihatin banyak pemuda pelajar yang kurang respon dengan kegiatan positif semacam ini, namun memiliki kemampuan mumpuni. Maka ini menjadi tantangan kami untuk bisa menginisiasi kegiatan-kegiatan di lapangan, demi menarik antusias kepemudaan,” ujarnya mengakhiri.drn