Ulasan  

UTD PMI Kota Palangka Raya Gelar Donor Darah Massal

DONOR - Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya, dr Maria Dewi Purwanti (Baju Merah) memantau kegiatan donor darah massal di markas UTD, Senin (28/6) dalam rangka menyambut hari donor darah sedunia. TABENGAN/LIU

*Menyambut Hari Donor Darah Sedunia

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Unit Transfusi Darah (UTD)  Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Palangka Raya terus melakukan terobosan guna memenuhi persediaan darah untuk diberikan kepada masyarakat yang membutuhkannya, salah satunya melalui kegiatan donor darah massal di markas UTD Jalan Soeprapto.

Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya dr Maria Dewi Purwanti menyampaikan, donor darah massal tersebut dalam rangka menyambut hari donor darah sedunia yang jatuh pada 14 Juli nanti. dilaksanakan selama dua hari, 27-28 Juni dengan target mendapatkan 500 kantong darah untuk membantu masyarakat yang memerlukan darah untuk keperluan operasi maupun kesehatan lainnya.

DONOR – Kepala UTD PMI Kota Palangka Raya, dr Maria Dewi Purwanti (Baju Merah) memantau kegiatan donor darah massal di markas UTD, Senin (28/6) dalam rangka menyambut hari donor darah sedunia. TABENGAN/LIU’

“UTD PMI Kota Palangka Raya sedang mengadakan donor darah massal selama dua hari, 27-28 Juni dalam rangka memperingati hari donor darah sedunia. Sebenarnya acaranya harusnya 14 juni, tapi kami mematangkan rencana pengadaan acara ini agar tercapai target yang diharapkan,” kata Maria.

Dalam dua hari kegiatan, diharapkan mampu kumpulkan banyak kantong darah demi memenuhi persediaan. Target dengan jumlah cukup besar, sebelumnya sudah mengundang melalui media sosial maupun bersurat kepada komunitas serta masyarakat umum, instansi pemerintah dan juga swasta yang sudah pernah melakukan donor darah. Pada hari pertama terkumpul 80 kantong darah.

Sementara itu, berbicara mengenai kebutuhan darah, permintaan cukup tinggi. UTD PMI Kota Palangka Raya tidak hanya melayani semua pasien di rumah di Palangka Raya baik milik pemerintah maupun swasta, baik pasien dari Palangka Raya dan juga rujukan dari daerah lain.

Selama pandemi  covid-19  ini tidak mudah dalam mengumpulkan stok darah, pasalnya membuat orang takut keluar rumah dan kumpul-kumpul. Hal ini tentu berdampak pada kegiatan yang mengumpulkan orang banyak seperti sebelumnya maupun mobile unit bus dalam menjemput bola, kadang mendapatkan penolakan saat akan mengadakan donor darah dengan sejumlah instansi.

“Tapi kalau kami tidak bergerak stok darah berkurang terus sementara yang masuk sedikit. Palangka Raya satu bulan itu kebutuhannya 1200 kantong darah, optimalnya kalau aman maka sebulan harus mengumpulkan 1300-1500 kantong darah maka stok pasti aman, ini harapannya, tapi pada kenyataannya masih tetap di kisaran 900-100 kantong darah,” imbuh Maria.

Selama ini kadang masyarakat masih mencari sendiri pendonornya karena stok darah di UTD tidak ada, hal itu menjadi prihatin, tapi inilah kenyataannya, persediaan darah tidak ada, sementara permintaan tinggi, seandainya persediaan banyak, tidak mungkin ditahan dan inginnya semua orang yang membutuhkan dibantu. yml