PACITAN/tabengan.com – Fenomena alam ‘Langit Terbelah’ di Pacitan viral. Dalam video berdurasi 1 menit 17 detik itu digambarkan awan putih membentuk garis dari ufuk selatan hingga berakhir di orbit matahari. Meski hanya berlangsung puluhan menit, namun pemandangan langka itu sempat menyita perhatian warga.
Sebagian warga menganggapnya perisitiwa biasa. Namun tak sedikit pula yang mengaitkannya dengan pertanda tertentu. Seperti halnya berakhirnya pandemi maupun potensi gempa.
“Biasanya akan terjadi dua hal, hilangnya wabah atau datang bencana baru,” tulis Danur Suprapto, salah satu warga Pacitan, Jumat (6/8).
“Semoga ini pertanda pandemi segera selesai,” tambah Danur.
Informasi dihimpun, awan membelah langit itu mulai tampak usai subuh dan baru menghilang sekitar pukul 06.30.WIB. Di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia, awan tampak runcing, sedangkan pada ujungnya di bagian utara bentuknya perlahan memudar.
Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono pun memberikan penjelasan terkait fenomena ini.
“Menyikapi adanya tayangan bentuk awan unik berbentuk lurus di Pacitan dalam salah satu akun Youtube dan sempat viral kemarin maka ada dua dugaan terkait jenis awan tersebut,” kata Daryono lewat akun media sosial pribadinya, dikutip Minggu (8/8).
Daryono mengatakan dugaan pertama adalah itu merupakan roll cloud atau awan gulung. “Awan ini termasuk langka tetapi memang beberapa kali terjadi di beberapa tempat,” katanya.
“Awan ini karena ada pertemuan dua masa udara dan kelembaban/kandungan uap air yang berbeda, dua hal yang mungkinkan, dipengaruhi oleh pertemuan angin regional dengan angin laut/darat atau terbentuk pada garis front dua masa udara yang berbeda kandungan uap airnya,” paparnya.
Kemungkinan dugaan kedua, kata Daryono, awan ini terbentuk oleh Contrail pesawat jet, tetapi biasanya jejaknya relatif kecil diameternya dgn garis awannya lebih kuat dengan warna latar langitnya.
“Contrail ini umurnya sangat pendek biasanya dalam skala menit bisa hilang, bentuknya mirip awan cirrus.” d-com/o-zon