PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Kalangan DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) mengajak semua pihak untuk berperan aktif menekan kasus stunting atau terhambatnya pertumbuhan anak akibat gizi buruk/kurangnya asupan gizi.
Hal ini disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalteng, yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), Dra Hj Siti Nafsiah, M.Si, saat dikonfirmasi Tabengan di gedung dewan, belum lama ini. Menurutnya, dari 56 persen hasil survei yang telah dilaksanakan pemerintah, kasus stunting di Kalteng saat ini berada diangka 16 persen lebih rendah dari angka sebelumnya yang mencapai 30 persen.
“Saya menghimbau kepada semua pihak, mulai dari jajaran pemerintah hingga seluruh lapisan masyarakat agar lebih gencar lagi mensosialisasikan bahaya stunting, dan bagaimana upaya upaya yang dapat dilakukan untuk menghindari atau meminimalisir kenaikan persentase yang sebelumnya mencapai angka 30 persen,” ucapnya.
Wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) I, meliputi Kabupaten Katingan, Gunung Mas (Gumas) dan Kota Palangka Raya ini juga mengatakan, dalam menangani stunting ada tiga hal yang mesti diperhatikan. Pertama, memperhatikan asupan makanan bergizi bagi ibu hamil, bayi dan balita, khususnya saat 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dan yang kedua adalah pola asuh.
“Pola asuh orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang sang anak, terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan otak saat 1000 HPK. Dan yang ketiga kesehatan lingkungan atau lebih kita kenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” ujarnya.
Wakil Ketua Fraksi Partai Golongan Karya (Golkar) ini juga berharap agar angka stunting di Bumi Tambun Bungai terus mengalami penurunan secara Signifikan, sehingga seluruh anak-anak di Kalteng dapat tumbuh dan berkembang dengan sehat dan cerdas.
“Saya akui, menangani stunting memang bukanlah hal yang mudah. Namun saya yakin dengan tingkat kesadaran masyarakat serta kemuan yang tinggi dengan didukung pemerintah dan berbagai pihak yang memiliki kepedulian, masalah stunting pasti bisa diatasi,” pungkasnya. nvd