PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM – Masih tingginya curah hujan di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, mengakibatkan wilayah yang berada di bantaran Sungai mengalami banjir, saat ini giliran desa Kondang Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) yang di terjang banjir, bahkan akses jalan penghubung Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama pun mulai di genangi banjir.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Syahruni melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik Martogi menjelaskan, banjir yang terjadi di desa Kondang bukan saja menggenangi akses jalan desa, bahkan merendam kantor desa dan sekolah.
“Adapun yang terdampak akibat banjir di Desa Kondang, untuk rumah yang tergenang sebanyak 12 rumah, sementara warga yang terdampak banjir sebanyak 137 kepala keluarga atau 486 jiwa, untuk desa Lalang maupun Rungun, belum kita dapati laporannya dari kepala desa,” kata Martogi kepada Tabengan, Minggu (5/9).
Sementara itu Kasat Lantas Polres Kobar Iptu Bayu Caesarisa menambahkan, saat ini masyarakat di minta untuk berhati hati jika melintas di jalan Provinsi yang menghubungkan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, sebab di ruas jalan tepatnya di km 24, mulai digenangi banjir.
Menurut Bayu, sejak hari Jumat (3 /9) pagi, di Km 24 ada genangan air sedalam 40 cm, tetapi karena curah hujan terus menerus, maka akan membahayakan bagi pengguna jalan. Untuk itu Satlantas Polres Kobar bersama Dinas Perhubungan Kobar pun turun langsung ke lokasi.
“Kami bersama Dishub Kobar melakukan pengukuran ketinggian banjir di jalan Provinsi tersebut. Ketinggian banjir ini ada satu yang parah ini di Kilometer 24 yang sudah 30 cm, dan banjir yang menggenangi jalan tersebut berpotensi terus bertambah tinggi. Mengingat sejumlah wilayah yang terdampak banjir juga semakin luas dan curah hijan yang tinggi,” kata Kasat Lantas.
Bahkan lanjutnya, hingga hari Sabtu (4/9) siang sudah 40 an cm. Untuk itu para pengendara yang melintasi harus berhati hati, Terutama kendaraan kecil yang melintas bisa mogok karena bisa kemasukan air. Ataupun kendaraan besar yang bermuatan lebih juga bisa tergelincir karena jalan yang licin.
“Kami sudah membuat rambu lalu lintas agar para pengendara selalu berhati-hati. Kami harapkan kendaraan kecil juga tidak memaksa menerobos saat kondisi air semakin tinggi, dan kami turun ke lokasi banjir juga mengarahkan para pengendara. Sementara pemasangan rambu untuk memudahkan para pengendara, karena petugas tidak bisa berjaga selama 24 jam,” Ujar Bayu.
Aruta Kembali Banjir
Kapolsek Arut Utara Ipda Agung Sugiarto menjelaskan, setelah sekian hari surut karena curah hujan turun kembali, sehingga mengakibatkan debit sungai kembali naik dan berdampak rumah warga kembali tergenang banjir.
“Pada hari Sabtu (4/9), saya pimpin langsung kegiatan tim penanggulangan banjir, kami turun kewilayah pemukiman warga yang terdampak banjir, kami sangat prihatin karena rumah warga kembali di genangi banjir, yang sebelumnya sempat turun, karena curah hujan masih tinggi, akhirnya debit air sungai pun kembali naik,” kata Ipda Agung Sugiharto.
Agung juga menambahkan, tim penanggulangan banjir, turun ke rumah warga, guna melakukan Pengecekan kondisi warga, selain itu memberikan bantuan sosial dan melaksanakan pemeriksaan kesehatan bagi warga.
“Masyarakat saat ini mulai mengeluhkan beberapa penyakit akibat banjir ini, seperti gatal gatal, darah tinggi juga ada karena kurang tidur, demam dan lain sebagainya, kami pun memberikan pelayanan pengobatan gratis, karena saat ini masih banyak warga yang memilih untuk tetap bertahan di rumah masing masing, dan bagi warga yang tidak ada keluhan pun tetap kami berikan obat untuk antisipasi,” ujar Agung.
Agung menjelaskan juga bahwa semua desa di Kecamatan Arut Utara mengalami kenaikan debit air, hanya beberapa Desa sjaa yang rumahnya terendam, seperti Kelurahan Pangkut, Desa Sukarami, Gandis, Nanga Moa dan desa Kerabu.