Pelatihan Otomasi Perpustakaan Berbasis Inlislite

PELATIHAN  - Dispursip Kota Palangka Raya, Rabu (8/9) pukul 13.00 WIB, menyelenggarakan pelatihan otomasi perpustakaan berbasis InlisLite versi 3.ISTIMEWA
PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM  – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispursip) Kota Palangka Raya, Rabu (8/9) pukul 13.00 WIB, menyelenggarakan pelatihan otomasi perpustakaan berbasis InlisLite versi 3. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dispursip Kota Palangka Raya dengan teknisi yang datang langsung dari Perpustakaan Nasional RI, Jakarta.

Otomasi perpustakaan merupakan sebuah proses pengelolaan perpustakaan dengan menggunakan bantuan Teknologi Informasi (TI). Teknologi informasi merupakan teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengelola serta menyebarkan informasi. Teknologi yang digunakan tidak saja terbatas pada perangkat keras (alat) dan perangkat lunak (program), tetapi juga mengikutsertakan manusia yang akan menjalankan teknologi tersebut, serta tujuan yang ditentukan.
Teknologi informasi dalam perpustakaan akan menjadikan pekerjaan dan layanan perpustakaan dapat dilaksanakan secara cepat, tepat dan akurat. Seperti dalam proses katalogisasi, sirkulasi, dan OPAC (on-line Public Access Catalogue). Penerapan otomasi di perpustakaan dapat Memudahkan dalam pembuatan katalog Perpustakaan yang belum menerapkan otomasi pada umumnya harus membuat kartu katalog agar pemustaka dapat menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan pengarang, judul, atau subjeknya dan menunjukkan buku yang dimiliki perpustakaan.

Rangkaian kegiatan dalam membuat katalog secara manual banyak menghabiskan tenaga, waktu dan biaya. Penerapan komputer akan dapat menghemat segalanya, proses pembuatan katalog akan lebih mudah. -Memudahkan dalam layanan sirkulasi Dengan komputer peminjaman buku dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, prosesnya yaitu scanning nomor ID atau barcode kartu anggota, scanning nomor item ID atau barcode buku, dan pembubuhan tanda tangan di bawah tanggal pengembalian, secara otomatis akan terjadi transaksi dalam sirkulasi dan buku dapat dipinjamkan kepada pemustaka. – Memudahkan dalam penelusuran melalui katalog Otomasi perpustakaan akan memudahkan pemustaka dalam menelusuri informasi melalui katalog online atau OPAC, yaitu pemustaka dapat langsung menelusuri sistem OPAC tanpa harus mencari dan memilah-milah kartu katalog serta dapat menemukan buku yang dicari dengan cepat.

Adapun manfaat otomasi dalam perpustakaan antara lain:
Mengatasi keterbatasan waktu; Mempermudah akses informasi dari berbagai pendekatan misalnya dari kata kunci judul dan pengarang; Dapat dimanfaatkan secara bersama-sama; Mempercepat proses pengolahan, peminjaman dan pengembalian; Meringankan pekerjaan; Meningkatkan layanan: Memudahkan dalam pembuatan laporan statistik; Menghemat biaya;
Mempermudah dalam pelayanan.

Sedangkan Inlislite versi 3 merupakan pengembangan lanjutan dari perangkat lunak (software) aplikasi otomasi perpustakaan INLISLite versi 2.1.2 yang dibangun dan dikembangkan oleh Perpustakaan Nasional RI (Perpustakaan Nasional RI) sejak tahun 2011.
INLISLite versi 3 dikembangkan sebagai perangkat lunak satu pintu bagi pengelola perpustakaan untuk menerapkan otomasi perpustakaan sekaligus mengembangkan perpustakaan digital/mengelola dan melayankan koleksi digital.
INLIS Lite dibangun dan dikembangkan secara resmi oleh Perpustakaan Nasional RI dalam rangka menghimpun koleksi nasional dalam jejaring Perpustakaan Digital Nasional Indonesia, disamping membantu upaya pengembangan pengelolaan dan pelayanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi di seluruh Indonesia yang didasarkan pada :
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1990 Tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Rekam. ist