PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM- Pandemi Covid-19 masih membayangi Indonesia, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng). Tidak diketahui kapan pandemi akan berakhir. Bahkan, baru saja varian Delta mulai ditekan penyebarannya, sekarang muncul informasi jenis varian lainnya.
Kalteng alih-alih fokus pada alokasi anggaran untuk penanganan Covid-19, dan pemulihan ekonomi masyarakat, justru mengalokasikan anggaran yang cukup besar senilai Rp2,1 triliun untuk sektor infrastruktur.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalteng Shalahuddin menjelaskan, sekarang ini kondisi jalan di Kalteng masih terus dilakukan pembenahan.
Sekitar 23 persen jalan yang harus dibenahi, kata Shalahuddin, baik itu ditingkatkan ataupun dipertahankan. Pemeliharaan wajib dilakukan agar kondisi jalan tetap mantap. Pemeliharaan jalan ini ada yang masuk dalam program multiyears, ataupun pemeliharaan rutin tahunan. Selain jalan, juga ada pekerjaan untuk Bundaran Besar dan Bundaran Mahir Mahar.
“Total anggaran untuk penanganan jalan dan pembenahan Bundaran Besar, dan Bundaran Mahir Mahar mencapai Rp2,1 triliun. Ini masih belum, masih rencana yang akan dibahas antara Tim Anggaran Pemerintah daerah (TAPD) dan DPRD Kalteng, termasuk ketersediaan dana sampai 2024, berapa dana yang tersedia,” kata Shalahuddin, saat dikonfirmasi terkait dengan anggaran untuk tahun 2022, Rabu (22/9).
Dari Rp2,1 triliun, lanjut Shalahuddin, sebesar Rp98 miliar untuk pembenahan Bundaran Besar, ditambah dengan Rp17 miliar untuk Bundaran Mahir Mahar. Sisanya memang cukup besar untuk masalah penanganan jalan-jalan yang ada di Kalteng. Pembenahan kedua bundaran tersebut merupakan program kerja yang ada di Kota Palangka Raya.ded