SAMPIT/tabengan.com – Usai membunuh adik iparnya, pelaku kabur ke Pegatan. Namun pelariannya tak berlangsung lama. Pelaku berhasil ditangkap aparat Polres Kotim.
Pelarian Saripudin (38), pelaku pembunuhan adik iparnya sendiri, Gozali Rahman (23) yang dilakukannya di rumahnya di Desa Kawan Batu Kecamatan Mentaya Hulu Kotim pada Minggu (18/3) malam, berakhir sudah.
Aparat Polres Kotim berhasil mencium jejak pelariannya dan meringkusnya di daerah Pegatan Kecamatan Katingan Kuala, Kabupaten Katingan, Selasa (20/3) malam lalu.
Kapolres Kotim AKBP Muchtar Supiandi Siregar melalui Wakapolres Kompol M Zainur Rofiq mengungkapkan, setelah aksi pembunuhan tersebut, pelaku kabur dengan menggunakan sepeda motor serta membawa senjata tajam yang digunakan untuk menghabisi adik iparnya.
“Setelah pembunuhan itu, pelaku kemudian datang ke rumah istri pertamanya dan ke rumah temannya. Kemudian dia pergi membawa sepeda motor dan senjata tajam yang dipakai untuk membunuh korban menuju Kota Sampit. Pelaku kemudian berhenti di dekat pos PT MAP sekitar Km 40 Jalan Sudirman. Setelah itu dia meninggalkan sepeda motor dan senjata tajam itu di tempat itu. Pelaku kemudian naik mobil tangki ke Sampit, untuk selanjutnya pergi ke daerah Pegatan,” terang Wakapolres dalam ekspos pengungkapan kasus, Rabu (21/3).
Disampaikannya, aparat Polres Kotim kemudian melakukan pengejaran ke daerah Pegatan dan berhasil meringkusnya di sana. Namun pihaknya masih belum menemukan barang bukti yang dipakai untuk menghabisi korban, yaitu senjata tajam berupa sebilah mandau. “Sepeda motor dan senjata tajam masih kami cari,” lanjutnya.
Terkait dengan motif pembunuhan, terangnya, karena pelaku emosi saat melihat korban yang akan melukai istrinya menggunakan pisau dapur. “Jadi istri korban ini bertengkar dengan adiknya atau ipar pelaku. Saat itu korban sempat mengambil pisau dan pelaku marah, kemudian mengambil parang dan kemudian melukai korban hingga tewas,” jelasnya.
Disampaikannya, kedatangan korban ke rumah pelaku bermaksud untuk meminjam uang. Namun kakak korban yang juga istri pelaku mengatakan tidak punya uang, dan pelaku juga mengatakan hal yang sama bahwa dia tidak punya uang. Setelah itu terjadi pertengkaran antara istri pelaku dengan korban.
Sementara itu pelaku mengungkapkan, awalnya dia hanya berdiam diri saja saat terjadi pertengkaran antara istrinya dengan korban. Namun saat korban sudah mengambil pisau, pelaku menjadi emosi.
“Kalau bertengkar biasa bahkan sampai memukul tangan, saya masih diam saja. Namun ketika dia sudah mengambil pisau, saya tidak bisa berdiam diri. Saya masuk kamar mengambil pang dan pas keluar kamar bertemu dengan korban langsung saya tebas,” jelasnya.c-arb