JAYAPURA/TABENGAN.COM– Kabar kurang sedap menimpa kontingen Kalimantan Tengah. Salah satu atlet andalan dari cabang olahraga bulutangkis, Muhammad Sultan Nurhabibullah Mayang ditolak bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX, 2021.
Pihak Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Kalteng maupun Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) sudah mencoba berbagai upaya, namun tetap mendapatkan penolakan.
Ketua Umum Pengprov PBSI Kalteng Sugiyanto menyampaikan, atletnya ditolak bertanding di PON XX karena adanya sanksi dari Pengurus Pusat (PP) PBSI dugaan pencurian umur, baru-baru ini. Di Technical Hand Book (THB) buku pedoman teknik tertera juga atlet yang mendapatkan sanksi dari PP dilarang tampil di PON XX.
“Sultan tidak bisa main karena terganjal THB. Isi singkatnya itu seorang atlet yang kena skorsing tidak boleh tanding. KONI Kalteng sudah berusaha tapi ini sudah technical meting dan sudah mau main,” kata Sugiyanto, Minggu (11/10).
Atletnya tidak bisa tanding, Sugiyanto mengaku sangat kecewa. Apalagi Sultan merupakan atlet yang diandalkan untuk mendulang medali di multievent olahraga tingkat nasional ini. Tidak hanya Pengprov yang merasa kecewa, namun atlet juga merasa sedih bahkan sampai menangis. Sugiyanto bersama ofisial dan pelatih memberikan penguatan agar tidak terlarut dalam kesedihan.
Sultan merupakan atlet Pelatnas asal Sampit, Kotawaringin Timur. Di PON XX ia akan tampil di kelas seeded (unggulan) karena atlet yang bersangkutan merupakan Pelatnas sehingga menjadi ancaman bagi atlet dari provinsi lainnya yang akan tampil di PON.
Ketua Harian KONI Provinsi Kalteng Christian Sancho didampingi pengurus lainnya melakukan protes saat technical meeting karena merujuk pada surat PP PBSI Sultan diskorsing tidak boleh tampil di kejuaraan yang direkomendasikan oleh PP.
Sedangkan PON tidak termasuk, sehingga ada harapan untuk ikut bertanding, namun tetap harus koordinasi dengan PB PON selaku panitia penyelenggaran. Namun, dalam THB untuk PON XX cabor bulutangkis, disebutkan bahwa atlet yang sedang disanksi atau diskorsing tidak boleh ikut bertanding, sehingga semua kembali pada aturan yang ada. yml