Kontingen Kalteng Biaya Sendiri Ikut Potradnas VIII 

Kontingen Kalteng  yang akan mengikuti Potradnas VIII, di Provinsi Bangka Belitung foto bersama. Mereka berangkat dengan dana sendiri untuk ikut Event yang diselenggarakan oleh Kemenpora RI, Jumat (22/10)Minggu (24/10).FOTO/IST

*Kurang Anggaran, Kalteng Hanya Bisa Ikut 1 Cabor Saja

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Pekan Olahraga Tradisional Tingkat Nasional (Potradnas) VIII, 2021 resmi dimulai. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ditunjuk oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Republik Indonesia (RI) sebagai tuan rumah penyelenggara. Kontingen dari Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) turut ambil bagian dalam event ini.

Ketua Kontingen Kalteng, Karuhei T.N Asang menyampaikan, Potradnas VIII secara resmi dibuka oleh Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta di Pantai Wisata Tanjung Pendam, Jumat (22/10). Jumlah peserta dari Kalteng sebanyak 6 orang, 3 orang atlet, 1 pelatih, 1 ofisial dan 1 manajer. Berangkat dengan surat tugas dari Dispora Provinsi Kalteng, tertanggal 14 Oktober.

“Kontingen ini murni dana pribadi saya karena saya  harus bertanggungjawab selaku Ketum Portina Provinsi Kalteng, tapi berangkatnya membawa nama daerah Provinsi Kalteng, karena Portina sebagai Pengprov olahraga tradisional hanya menyiapkan atlet dan melakukan persiapan,” kata Karuhei, Jumat (22/10).

Dari 5 Cabang olahraga (Cabor) tradisional yang dipertandingkan Sumpit, ketapel, egrang, lari balok dan panahan, Kalteng hanya mengikuti satu yakni sumpit. Keterbatasan anggaran menjadi kendala tidak bisa membawa banyak atlet untuk mengikuti semua Cabor yang dipertandingkan. Pesertanya berasal dari seluruh Indonesia.

Atlet yang dibawa sebanyak 3 orang, 2 putra Figo Bage Pernando dan Jimmy Agustin, 1 atlet putri atas nama Jesyka Violia Jelita, mengikuti nomor beregu. Didampingi satu orang pelatih Bambang, Ofisial Karuhei TN Asang dan manajer Kusmini E Mihati. Pertandingan dimulai digelar sore hari usai pembukaan, dimulai dengan babak penyisihan, keesokan harinya, Sabtu (23/10) dilanjutkan dengan semifinal dan final.

Sementara itu, peserta dari Kalteng tidak ingin hanya formalitas tampil di ajang olahraga tradisional ini, namun juga ingin berprestasi sehingga persiapan yang dilakukan atlet Kalteng cukup lama, kurang lebih dua bulan. Atlet yang dipersiapkan juga masih kategori usia remaja, usia 18-24 tahun. Atlet diminta berlomba maksimal, tidak gerogi dan tanpa beban maka hasilnya akan baik. yml