PANGKALAN BUN/tabengan.com – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Imanuddin Pangkalan Bun Kabupaten Kotawaringin Barat yang telah lulus akreditasi Paripurna Bintang Lima, kini dilengkapi dengan Instalasi Gawat Darurat (IGD) terbesar dan terlengkap di Provinsi Kalimantan Tengah.
Bangunan IGD yang dibangun di atas lahan ukuran 40 x 50 meter tersebut, baru diresmikan oleh Bupati Kobar Hj Nurhidayah, Kamis (22/3). Acara peresmian itu dihadiri Ketua DPRD Kobar Triyanto, Wakil Ketua II DPRD Kobar Mulyadin, dan Wakapolres Kobar Kompol Dhovan Oktavianto.
Plt Direktur RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun drg Achmad Faozan mengatakan, bangunan IGD merupakan bantuan dari Pusat. Pembangunannya dilakukan dua tahap dengan total biaya mencapai Rp44 miliar.
“IGD yang ada saat ini adalah terbesar di Kalimantan Tengah, karena memang dibangun di atas lahan ukuran 40 x 50 meter dengan 3 lantai. Dan, IGD yang ada di RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun ini yang terlengkap se-Kalteng. IGD ini dilengkapi dua ruangan operasi dengan sistem SIRO (Sistem Integrasi Ruangan Operasi),” jelas Achmad Faozan, usai acara peresmian.
Menurut Faozan, salah satu yang sangat mendasar adalah ruangan operasi, dan kamar operasi dengan standar tuntutan yang tinggi terhadap sterilitas untuk meminimalisir infeksi dan kontaminasi. Maka, dengan sistem SIRO sejalan dengan peraturan Menteri Kesehatan dan sejalan dengan aturan penyelenggaraan kamar operasi. Itu juga saat bermanfaat untuk akreditasi rumah sakit yang menjadi tuntutan standar baku nasional. Manfaat sistem SIRO yang diaplikasikan di rumah sakit sungguh sangat tepat dan bisa menjawab kebutuhan ruangan
Salah satu keuntungannya adalah terintegrasinya sistem airways sirkulasi dan tekanan. Udara yang ada didalam ruang operasi sudah dikelola sedemikian rupa sehingga kontaminant/polutant sudah diminimalisir dengan memanage udara yang berada di kamar operasi.
Dijelaskan, airflow juga sangat diperhatikan, bahkan tuntutan perlunya suatu perhatian khusus pada tekanan di dalam kamar operasi yang sering disebut dengan istilah positive pressure dapat diterapkan, bahkan sudah menjadi acuan standar untuk sistem SIRO.
“Sterilitas juga menjadi acuan yang perlu diperhatikan. Di dalam ruangan dari mulai dinding, lantai hingga plafon sudah menggunakan bahan anti bakteri dan terintegrasi dan menghindari sudut-sudut yang bisa meninggalkan kotoran, debu, kuman dan potensial berkembangnya bakteri,” terangnya.
Oleh karena itu, dengan sistem SIRO yang diterapkan di kamar operasi ke depannya diharapkan bisa digunakan di beberapa kamar operasi dan dilengkapi dengan unit pendukung yang sesuai. Diikuti dengan sumber daya manusia yang menggunakannya agar bisa menyesuaikan dengan sistem yang baru, bisa memelihara dengan baik, dan bahkan bisa meningkatkan penyelenggaraan kamar operasi.
“IGD ini juga dilengkapi dengan ruangan untuk melayani One Day Care, sehingga bagi pasien setelah ditangani tindakan dan tidak perlu rawat yang lama maka di IGD ini ada ruangan khusus One Day Care,” ujar Faozan.
Dia pun berharap dukungan dari pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana untuk memenuhi ruangan dalam IGD. Termasuk sumber daya manusianya mengingat ruangan yang ada saat ini sangat besar sehingga membutuhkan sumber daya manusia yang banyak.
“Kami tetap mohon dukungan dari pemerintah daerah untuk membantu dalam melengkapi sarana dan prasarana IGD ini, termasuk juga pengangkatan tenaga medis atau perawat, mengingat kami masih banyak kekurangan sumber daya manusia untuk IGD ini,” ucap Faozan.
Faozan menambahkan, saat peresmian IGD, pihaknya juga melaksanakan kegiatan sosial operasi bibir sumbing sebanyak 40 orang secara gratis. Tim dokter telah menggunakan ruangan operasi di IGD yang baru saja diresmikan oleh Bupati Kobar.
Sementara itu, Bupati Kobar Hj Nurhidayah mengatakan, keberadaan RSUD Sultan Imanudidn Pangkalan Bun menjadi kebanggaan masyarakat Kobar, apalagi dengan adanya fasilitas yang lengkap saat ini, sehingga masyarakat tidak perlu lagi berobat ke luar daerah.
“Kami sangat mendukung dan akan men-support dalam memenuhi sarana dan prasarana yang dibutuhkan rumah sakit kita ini, karena rumah sakit kita ini menjadi rumah sakit terbaik dan menjadi rumah sakit rujukan. Kami pun akan selalu men-support dalam memenuhi kekurangan sarana dan prasarananya, karena pengembangan bidang kesehatan pun merupakan program kedua dalam pengembangan pembanguan yang tertuang dalam visi dan misi pasangan Nurani,” kata Bupati.
Bupati juga mengimbau seluruh pihak RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun, baik dokter dan perawat agar tetap memprioritaskan pelayanan yang baik bagi masyarakat. Karena RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun saat ini menjadi rumah sakit yang dipercayai untuk memberikan pelayanan bukan saja dari masyarakat Kobar, melainkan dari kabupaten tetangga pun datang ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
“Berikan pelayanan yang baik, mari kita lakukan gerakan membangun dengan melaksanakan kerja nyata dan ikhlas,” imbuh Bupati Kobar. c-uli