BANJIR PALANGKA RAYA KIAN PARAH

TABENGAN/YULIANUS BANJIR – Kondisi banjir yang merendam hampir seluruh perumahan padat penduduk di wilayah/komplek mendawai, Palangka Raya, Minggu (13/11)

 *4 Kecamatan dan 17 Kelurahan Terendam Banjir

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Tingginya curah hujan beberapa hari terakhir, kembali membuat banjir 4 kecamatan dan 17 kelurahan di Kota Palangka Raya. Sejumlah titik yang memang rawan terendam banjir, tak mampu menahan luapan air sungai karena debitnya sangat tinggi.

ISTIMEWA
EVAKUASI- Tim Gabungan Pemerintah Kota Palangka Raya melakukan evakuasi terhadap lansia yang rumahnya terdampak banjir di Kelurahan Langkai, Kecamatan Pahandut, Sabtu (13/11) malam.

“Berdasarkan pantauan Unit Reaksi Cepat kami, Sabtu malam kemarin, beberapa kawasan rawan banjir khususnya yang berada di bantaran sungai airnya sudah mulai naik,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya Emi Abriyani, Minggu (14/11) pagi.

Emi mengakui, saat ini sudah 4 kecamatan dan 17 kelurahan yang terdampak banjir. Di Kecamatan Pahandut khususnya di Kelurahan Pahandut, Langkai, Pahandut Seberang dan Tumbang Rungan debit airnya mulai naik.

Sedangkan di Kelurahan Tanjung Pinang sudah ada kenaikan air sekitar 20 cm. Namun, belum sampai mengganggu aktivitas masyarakat. Demikian pula di Kecamatan Jekan Raya, kenaikan debit air tertinggi ada di Kelurahan Bukit Tunggal mencapai 30 cm. Kemudian di Kelurahan Palangka ada kenaikan air setinggi 20 cm, dan di Kelurahan Petuk Katimpun ada kenaikan setinggi 15 cm.

“Sebagian rumah masyarakat juga ada yang sudah terendam air,” kata Emi.

Lalu di Kecamatan Sabangau, di Kelurahan Danau Tundai ada kenaikan debit air setinggi 40 cm dan menggenangi jalan menuju permukiman warga.

Di Kelurahan Bereng Bengkel dan Kalampangan, air naik setinggi 10 cm. Sedangkan di Kelurahan Kameloh Baru debit air sudah naik sekitar 20-30 cm.

“Dan 5 kelurahan di Kecamatan Bukit Batu, yakni Kelurahan Marang, Banturung, Tumbang Tahai,Tangkiling dan Sei Gohong sudah mulai naik. Untuk itu, seluruh masyarakat yang bermukim di daerah aliran sungai (DAS) untuk selalu waspada. Sebab, karakteristik banjir di sini adalah air kiriman dari hulu sungai, maka kewaspadaan terhadap kenaikan air secara tiba-tiba harus ditingkatkan. BPBD akan selalu memonitor keadaan di wilayah tersebut,” katanya.

Warga Belakang PDAM Mengungsi

Sementara itu, Camat Pahandut Berlianto, Sabtu (13/11) malam, memimpin proses evakuasi terhadap warga Kelurahan Langkai tepatnya di permukiman belakang PDAM yang telah terendam air hingga sepinggang orang dewasa.

Fokus evakuasi tim gabungan kecamatan, kelurahan, BPBD, TNI/Polri dan relawan ialah lansia yang menderita sakit diabetes sehingga sulit berjalan menuju posko pengungsian. Selain itu, 2 remaja penyandang disabilitas Riki dan Riko yang terjebak banjir di dalam rumah turut dievakuasi petugas.

“Prediksi tim di lapangan, air akan semakin meninggi. Mudahan dengan kesiapan kita dari kecamatan, kelurahan BPBD dan seluruh pihak terkait lainnya akan bisa mengantisipasi dampak banjir,” sebutnya.

Sedangkan untuk data warga yang terdampak banjir, pihaknya sementara mencatat sebanyak 180 Kepala Keluarga yang terdampak. Saat ini pihaknya sedang terus melakukan pendataan bagi warga di Kecamatan Pahandut yang tergenang banjir.rgb