PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Pelaksanaan kompetisi sepakbola Liga 3 zona Kalimantan Tengah (Kalteng) dipastikan digelar di Palangka Raya. Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalteng sudah membentuk panitia dengan menerbitkan Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani oleh Ketua Umum Asprov Leonard S Ampung, menunjuk Budi Yantoro sebagai Ketua Panitia Pelaksana.
Usai menerima SK, Budi Yantoro langsung menggelar rapat bersama jajaran panitia. Rapat perdana digelar, Kamis (30/12). Dalam kepanitiaan tersebut melibatkan pengurus Asprov, pegiat sepakbola, anggota Exco PSSI dan dari media massa.
“Melakukan rapat pertama Panitia Liga 3 Asprov PSSI Kalteng. SK sudah ditandatangani oleh Ketua Asprov nomor SKEP12ASPROV KALTENG/Panitia Liga 3/12. 2021. Untuk perizinan sudah diajukan ke Satgas Covid-19 dan tinggal menunggu surat rekomendasinya keluar, izin ke Polresta sudah oke, Dispora untuk peminjaman lapangan sudah. Pelaksanaan Liga 3 dari 3-9 Januari 2022 di Stadion Tuah Pahoe,” kata Budi.
Dalam melaksanakan tugas kepanitiaan, Budi Yantoro dibantu oleh Wakil Ketua Ardayan Tanggar, Wakil Ketua II M Yadi, Sekretaris Adi Abdian Noor, Wakil Sekretaris Sugianto, Bendahara Satria Dwi Angga, Wakil Bendahara M Fajar, Koordinator Keamanan Hatir Sata Tarigan, Koordinator Bidang Umum Rin Ekas.
Koordinator Pertandingan Gazali Rahman, Koordinator Sekretariat Anwar Sanusi, Koordinator Bidang Media, Warda Rocky. Untuk teknis nanti rapat tersendiri dengan bidang yang terkait yakni Bidang Perwasitan dan Kompetisi. Pihaknya akan menyampaikan surat kepada Askab peserta Liga 3 segera mungkin apakah ikut atau tidaknya, akan diundang untuk penentuan drowing.
Sebenarnya, lanjut Budi, Liga 3 akan digelar di Muara Teweh, tetapi karena satu dan lain hal sehingga dipindahkan ke Palangka Raya. Kemudian dirinya ditunjuk oleh Ketua Asparov sebagai Ketua Panitia.
Budi meminta semuanya jalan sesuai dengan koridor etika organisasi dan tetap laksanakan perintah sesuai dengan SK kepanitiaan, jangan mempertimbangkan hal-hal lain, yang penting sesuai dengan ketentuan dan aturan yang ada.
Tahapan-tahapan kepanitian dijalankan. Untuk persiapan administrasi surat-menyurat sudah berjalan, sementara jadwal pertandingan klub disesuaikan dengan jumlah tim. Tugas ini sifatnya mendadak, sehingga Budi meminta tidak usah saling menyalahkan, tetapi saling bekerja sama. Mengenai penjadwalan pertandingan dan format pertandingan menunggu jumlah klub, kalau 6 tim maka stenga kompetisi, namun kalau jumlah timnya tetap 7 maka akan dibagi dalam 2 grup.
Ditambahkan Ardayan Tanggar, semua bidang bekerja sama dan kompak, tugas ini mendadak, karena ada perubahan tempat pelaksanaan dari Muara Teweh ke Palangka Raya, sehingga diperlukan kekompakan seluruh panitia. Masalah perwasitan segera dibuatkan surat tugas.
Sementara itu, anggota Exco dan juga Panitia Pelaksana Liga 3 Bidang Koordinator Keamanan Hatir Sata Tarigan menyampaikan, dirinya tidak pernah memberikan pernyataan bahwa Muara Teweh itu tidak siap, namun sebaliknya sudah siap bahkan jauh lebih siap.
Panitia setempat sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Satgas dan lain sebagainya. Namun, karena memang arahan Ketua Umum Asprov harus di Palangka Raya dan itu keputusan dalam rapat usai pembatalan di Muara Teweh.
“Jadi intinya itu saya tidak ada menyampaikan bahwa Muara Teweh itu tidak siap, justru saya menyampaikan hal itu, namun arahan dari Ketua Umum Asprov karena ada pertimbangan teknis, maka diarahkan digelar di Palangka Raya. Jadi itu keputusan dalam rapat, itu memang diminta Ketua Asprov Kalteng dengan hak vetonya, walaupun berbeda pendapat antara Exco dan Asprov, namun tetap keputusan akhirnya tetap digelar di Palangka Raya,” ujar Hatir.
Manajer Tim Sepakbola PSMTW Muara Teweh Suryanoor mengaku masih kecewa dengan keputusan penundaan disertai dengan pembatalan pelaksanaan Liga 3 di Barut. Sudah melakukan persiapan selama 4 bulan dan waktu yang demikian mengeluarkan dana banyak.
“Dari kepanitiaan saya lihat sudah siap. Kami sebagai klub sebenarnya keberatan, karena kami melakukan persiapan untuk mengikuti di sini kan. Surat pembatalan itu belum ada ke klub. Surat keberatan kami juga belum ditanggapi. Kami dari klub ini kan menunggu saja. Menurut saya harus tetap di sini, karena surat SK penetapannya di sini. Surat pembatalan belum sampai ke kami. 4 tim lain sudah keberatan,” kata Suryanoor.
Apabila pelaksanaan tetap di Palangka Raya, ia akan koordinasi terlebih dulu terkait keputusan ikut atau tidak, pernyataan sikap sebelumnya sebagai bentuk keberatan saja dan masih tetap minta digelar Muara Teweh karena klub-klub itu sudah telanjur datang di Muara Teweh. yml