PULANG PISAU/TABENGAN.COM – Buaya Sebangau kembali menunjukkan keganasannya. Sebelumnya seorang pekerja bansaw tewas diterkam buaya. Kali ini, seorang pekerja kayu galam juga mengalami peristiwa yang sama.
Pekerja kayu galam diketahui bernama Ahmadi (43) warga Desa Kanamit, Kecamatan Maliku, sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP) korban. Camat Sebangau Kuala H. Sugianto, Selasa, 1 Maret 2022 membenarkan peristiwa nahas tersebut. Korban seorang pekerja pencari kayu galam.
Dikatakan Camat, kronologis kejadian, korban mencari kayu galam di Muara Pangkoh, Kecamatan Sebangau Kuala bersama anak dan saudaranya bertiga mencari kayu galam, Senin, 28 Februari 2022 di sekitaran muara Pangkoh, dan masuk ke dalam lebih kurang 5 kilo.
“Pada hari Senin itu, anak dan sudara korban ini pamit keluar sebentar dan meminta kepada bapaknya untuk nanti bersama-sama mengikat kayu galam, namun setelah kedua anak dan keluarganya kembali lagi ke lokasi tempat bekerja itu, mereka mencari bapaknya, namun bapaknya sudah tidak ada di lokasi,” beber Camat menceritakan.
Sambung Camat, diduga korban turun ke parit itu sendirian mengikat kayu galam dan dimana sebelumnya warga dan keluarga korban sudah mengingatkan, agar kalau air sudah mulai dalam, maka biasanya buaya akan masuk bersamaan dengan air pasang dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Sebangau ke parit-parit kecil.
“Diduga, korban ini tidak menyadari kalau air sudah naik (dalam), karena kata keluarga korban, sebelum mereka meninggalkan korban itu, air sudah setinggi pusar orang dewasa,” jelas Camat.
Melihat korban sudah tidak ada lagi di lokasi, maka anak dan keluarga korban melakukan lencarian bersama warga setempat, namun sampai sore dan hampir gelap, korban belum juga di temukan, dan pada Selasa 1 Maret 2022 sekitar pukul 10.00 WIB korban baru ditemukan, dengan kaki dan tangan telah hilang, hanya tinggal dada dan kepala.
“Kami kembali mengimbau, kepada masyarakat kalau bekerja dan melakukan kegiatan, terutama di sekitaran sungai Sebangau untuk waspada, karena cukup berbahaya,” kata Camat.
Camat juga meminta masyarakat, meski bekerja di sungai-sungai kecil, agar memastikan kondisi lokasi tersebut aman. Dan jika air mulai pasang, untuk menghindari dahulu bekerja ke air, karena kebiasaan, buaya akan masuk mengikuti arus DAS, dan ketika mulai surut buaya juga akan keluar kembali dari parit-parit tersebut. c-mye