SAMPIT-TABENGAN.COM-DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menyoroti kenaikan harga gas LPG non subsidi yang saat ini mengalami kenaikan. Anggota DPRD Kotim Hj Darmawati mengatakan kenaikan harga gas LPG non subsidi untuk ukuran 5,5 kg dan 12 kg dinilainya sangat memberatkan masyarakat.
Bahkan dirinya khawatir kondisi tersebut akan menyebabkan banyak warga mampu yang akan beralih membeli gas bersubsidi 3 kg.
“Kenaikan harga gas LPG nonsubsidi terlalu mencekik masyarakat karena naiknya sampai dua kali lipat. Apalagi saat ini ekonomi masyarakat banyak yang kesusahan karena kondisi kita masih dalam masa pandemi Covid-19,” ujarnya Kamis (10/3/2022).
Tingginya harga gas LPG non subsidi menurutnya kemungkinan besar membuat warga mampu akan ikut pula membeli gas LPG subsidi 3 kg. Sebab ia menilai meskipun kondisi warga dianggap mampu kalau semua komoditi mengalami kenaikan ada kemungkinan besar warga mampu akan beralih membeli gas LPG 3 kg.
“Khawatirnya nanti justru semua kalangan warga mampu akan beralih ke membeli yang subsidi. Sebab meskipun ekonomi ternilai mampu tapi kalau semua komoditi serba mahal pasti ada yang terpaksa beralih membeli yang subsidi,” jelasnya.
Selain itu dampak dari kenaikan ini, lanjutnya juga dikhawatirkan bisa saja berefek kepada harga kebutuhan lainnya. Sehingga akan membuat warga dengan kondisi ekonomi menengah beralih membeli LPG bersubsidi .
“Tentunya hal ini bakal membuat LPG untuk ukuran 3 kg itu menjadi langka dan tidak menutup kemungkinan harga juga jadi naik di tingkat eceran. Sebaiknya hal ini bisa segera diantisipasi,” terangnya. c-may