SAMPIT/TABENGAN.COM-Ketua Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) Muhammad Kurniawan Anwar menyoroti kondisi drainase perkotaan yang tidak optimal.
Dikatakan Muhammad Kurniawan Anwar, dalam beberapa hari ini terakhir, intensitas dan curah hujan di Kota Sampit sangat tinggi. Tersumbatnya sejumlah drainase di perkotaan membuat daerah permukiman di kota Sampit menjadi banjir hingga menggenang ke dalam rumah.
“Akan tetapi drainase kecil bahkan yang besar pun tidak berpengaruh signifikan.
Oleh sebab itu, kami mempertanyakan keseriusan pihak terkait terhadap kejadian ini,” ujarnya, Senin (9/5/2022).
Menurut polisiti asal PAN ini sudah banyak dampak negatif dengan terjadinya keadaan seperti ini. Dari materil hingga immateril.
Bahkan, ujarnya, alur sungai di samping kantor DPUPR Kotim pun belum pernah dinormalisasi.
Padahal sendimennya sangat padat dan tinggi. Ia menilai setidaknya, dengan alur sungai besar yang melintasi kota Sampit bisa di normalisasi, dapat membantu cepatnya air surut akibat curah hujan yang tinggi.
“Sudah saatnya harus melakukan inovasi, jangan menunggu musibah ini tambah besar dan berlarut-larut,” tuturnya.
Sementara itu Bupati Kotim Halikinnor berencana akan memanggil seluruh Camat untuk mencari solusi kondisi tersebut. Ia juga berencana akan menghidupkan kembali kegiatan gotong royong di lingkungan masing-masing.
“Nanti kita akan turun mengecek itu bagaimana kondisi dan mencari solusi karena kemampuan pemerintah daerah baik di anggaran maupun personil kan terbatas jadi kita cari solusi yang bagus secara bertahap akan kita benahi,” ujarnya.
Dirinya juga mengajak warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, menurutnya paling tidak kalau saat seperti sekarang sedang musim hujan itu pada saat hujan lebat ini air minimal tidak tergenang lama. Begitu pula kalau kondisi hujan dan kebetulan kondisi sungai pasang dalam.
“Kalau drainase bagus kan saat kondisi pasang , air surut akan cepat. Paling tidak, tidak lama menggenangnya,” ucapnya. c-may
DPRD Soroti Kondisi Drainase Perkotaan Tidak Optimal
