- Zilingo meraih pendanaan sebesar US$54 juta (sekitar Rp740 miliar) dari lembaga investasi asal Belgia Sofina, Hubert Murda Media asal Jerman, serta Sequioa Capital India.
- Dana segar ini hendak digunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka di Indonesia, berekspansi ke beberapa negara, serta mengembangkan fitur-fitur baru untuk pengguna.
Pada 5 April 2018, marketplace fesyen asal Singapura Zilingo mengumumkan telah berhasil mendapat pendanaan Seri C sebesar US$54 juta (sekitar Rp740 miliar). Investasi ini dipimpin oleh lembaga investasi asal Belgia yang bernama Sofina, Hubert Burda Media asal Jerman, serta Sequoia Capital India.
Investor terdahulu mereka seperti Beenext, Susquehanna International Group, Venturra Capital, Tim Draper, dan Manik Arora, juga turut berpartisipasi dalam pendanaan ini.
Dana segar ini rencananya akan mereka gunakan untuk mempercepat pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang berpotensi menjadi pasar utamanya, serta melakukan ekspansi ke Filipina.
Kami juga berencana untuk mengembangkan pengguna di Kamboja dan Bangladesh.
Sekitar tujuh bulan lalu, mereka juga baru mendapatkan pendanaan Seri B sebesar US$17 juta (sekitar Rp223 miliar) yang mereka gunakan untuk memulai ekspansi ke tanah air.
Siapkan fitur-fitur baru
Tak hanya untuk melakukan ekspansi, Zilingo juga berniat memanfaatkan dana segar yang baru mereka terima untuk mengembangkan fitur baru dalam hal rekomendasi barang, pembayaran, dan analisis tren untuk para pedagang.
Pendanaan terbaru ini pun meningkatkan total modal yang telah diterima Zilingo ke angka US$82 juta (sekitar Rp1,1 triliun). Hal ini membuat mereka menyamai pendanaan yang diterima e-commerce Singapura Qoo10, meski masih jauh di bawah pendanaan sebesar US$238 juta (sekitar Rp3,2 triliun) yang telah diterima Zalora hingga saat ini.
Di Indonesia sendiri, mereka harus bersaing dengan beberapa startup yang bergerak di bisnis fesyen, seperti Berrybenka dan Sale Stock.