KUALA PEMBUANG/TABENGAN.CO.ID– Keluarnya kebijakan penghapusan tenaga non-ASN oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB), menjadi pro dan kontra di seluruh Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Seruyan.
Seperti diketahui, banyak masyarakat di kabupaten berjuluk Bumi Gawi Hatantiring ini yang bekerja sebagai tenaga kontrak atau honorer. Hal ini-pun menjadi perhatian khusus oleh Bupati Seruyan Yulhaidir.
Bupati Seruyan berpikiran, dengan adanya kebijakan tersebut, maka akan berpotensi banyaknya masyarakat Seruyan yang kehilangan pekerjaannya, sehingga angka pengangguran akan cukup meningkat.
Yulhaidir menegaskan, akan tetap berupaya mempertahankan tenaga kontrak atau honorer di Kabupaten Seruyan. Salah satu upaya yang dilakukan, yakni dengan mengirimkan surat permohonan kepada Kemenpan RB RI.
“Saya sudah bersurat ke Kemenpan RB agar tenaga kontrak tetap bisa dipertahankan dan minta jadwal untuk audiensi Kemenpan RB,” kata Yulhaidir di Kuala Pembuang, Selasa(21/6/2022).
Dia menjelaskan, hal ini dikarenakan Seruyan masih membutuhkan tenaga kontrak, khususnya untuk di daerah pelosok, seperti kecamatan dan desa yang saat ini beberapa masih sulit dijangkau.
“Seruyan dengan 16.000 km persegi, jarak dari desa ke desa, dari desa ke kecamatan, dari kecamatan ke kota sangat jauh. Infrastruktur belum tersambung semuanya, ada beberapa desa dan kecamatan yang belum ada jaringan telekomunikasi dan PLN, jadi yang kami rekrut sebagai Tekon adalah warga desa setempat,” jelasnya.
Menurut Yulhaidir, saat ini anggaran daerah untuk belanja pegawai adalah 45 persen dari anggaran pembangunan daerah, sementara penggajian tenaga non-ASN saat ini masih di bawah Upah Minimum Kabupaten (UMK) dengan serapan 7,78 persen dari anggaran pembangunan daerah.
“Untuk belanja gaji ASN dan tenaga kontrak atau honorer hanya sekitar 45 persen dari APBD Seruyan. Jadi menurut saya hal tersebut masih dalam batas kewajaran,” ungkapnya.
Selain itu, Yulhaidir juga mengungkapkan bahwa saat ini dengan adanya Tekon di Seruyan sangat membantu dalam mengurangi angka pengangguran. Sebab, secara umum penghidupan masyarakat di daerah adalah sebagai petani dan nelayan, sehingga varian jenis usaha kerja masih sangat terbatas.
“Tekon atau honorer di Kabupaten Seruyan juga tidak menuntut untuk menjadi PNS dan PPPK. Selain itu, para honorer didominasi oleh lulusan SMA sederajat, sehingga kemungkinan akan sulit untuk lulus seleksi CPNSN maupun PPPK, akibat tidak memenuhi syarat,” ujarnya.
Dia berharap permohonan ini mendapat respons positif dari pemerintah pusat dan ada jalan keluar terkait masalah Tekon dan honorer di Kabupaten Seruyan.
“Mudahan mendapat tanggapan positif dari pemerintah pusat dan semoga perjuangan saya untuk tetap mempertahankan Tekon atau honorer daerah ini berhasil,” harapnya.
DPRD Dukung Bupati
Ketua DPRD Seruyan Zuli Eko Prasetyo menyatakan mendukung upaya Bupati Seruyan Yulhaidir dalam memperjuangkan nasib Tekon dan honorer di daerah.
“Yang pasti kita mendukung selama itu bertujuan dengan kebaikan masyarakat, kita pasti akan terus support,” katanya saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa.
Eko menyatakan, dirinya jelas sepakat atas upaya yang dilakukan oleh Bupati Seruyan, terutama dengan kondisi lapangan pekerjaan di Bumi Gawi Hatantiring yang belum terlalu banyak.
“Kita sepakat, tapi lagi-lagi kita terbentur dengan aturan, namun tidak salah juga kita harus tetap berupaya untuk masyarakat,” ujarnya.
Menurutnya, keberadaan Tekon atau honorer di Kabupaten Seruyan sangat membantu, khususnya untuk menurunkan angka pengangguran di Seruyan. Di sisi lain, ke depannya Pemerintah Daerah harus bisa mempersiapkan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, baik sektor kewirausahaan maupun sebagai karyawan.
“Sebetulnya perusahaan sudah ada di Kabupaten Seruyan, jadi tinggal komunikasi bagaimana agar putra daerah dapat diperjuangkan untuk diterima bekerja di perusahaan,” ungkapnya.
Namun, ia menerangkan apabila tetap harus ada seleksi Tekon, pemerintah harus benar-benar menyeleksi dengan serius serta memerhatikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari pegawai.
“Di samping itu, ke depan tentunya Pemerintah Daerah juga harus membangun sumber daya manusia dari putra-putri daerah, sehingga dapat memiliki daya saing untuk bekerja di berbagai sektor dan di mana saja,” katanya.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas perhatian Bupati Seruyan terhadap nasib para Tekon yang ada di daerah dan berharap perjuangan Bupati dapat berjalan mulus dan mendapatkan hasil positif. c-vik