“Kita di sini menyebut tawon tersebut raja tawon atau tawon Awang Barenteng. Tawon tersebut berwarna loreng hitam dan kuning, sangat ganas dan beracun sedangkan ukurannya cukup besar. Saat itu korban yang menebang pohon langsung diserang, sedangkan istri korban yang tidak jauh dari korban sempat lari ke pondok dan masuk ke dalam kelambu dan selamat dari serangan lebah. Sedangkan korban yang sempat berlari terjatuh karena disengat tawon dan tidak sadarkan diri,” kata Juanto, via telepon.
Menurut Juanto, melihat suaminya diserang tawon, istri korban yang berada di dalam kelambu langsung menghubungi warga menggunakan telepon seluler. Dirinya bersama warga pun datang ke kebun korban dan melihat ratusan tawon berterbangan di dekat korban.
Kemungkinan saat warga datang korban sudah disengat dan meninggal. Namun, warga bersama keluarga korban berupaya agar nyawa korban dapat diselamatkan dengan membawanya ke RSUD Mas Amsyar Kasongan. Menurut tim medis, korban sudah meninggal dunia.
Lanjut Juanto, setelah korban dinyatakan telah meninggal dunia oleh tim medis RSUD Mas Amsyar Kasongan korban langsung dibawa ke rumah duka di Desa Tewang Tampang untuk kemudian dikebumikan.
“Ini merupakan kejadian pertama kalinya di desa kami. Saat ini kami tidak berani ke TKP lantaran lebah atau tawon itu masih berkeliaran. Kemungkinan nanti kita akan laporkan ke BPBD Katingan nantinya bagaimana cara menangani tawon tersebut,” kata Juanto. c-sus