Nusa Dua/tabengan.com – TNI Angkatan Laut melakukan latihan untuk menguji kemampuan para personel dalam proses evakuasi masyarakat termasuk para delegasi pertemuan Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia apabila pada pelaksanaan sidang tahunan tersebut terjadi bencana alam.”Agar mendapatkan hasil optimal, kami perlu mengadakan latihan dari berbagai pihak untuk bersinergi mengisi kekurangan yang ada,” kata Komandan Satuan Kapal Amfibi Komando Armada Timur (Dansatfibarmatim) Kolonel Laut (P) Sawa selaku Komandan Satuan Tugas di Pantai Mengiat, Nusa Dua, Bali, Kamis.
Menurut dia, latihan kali ini dilakukan secara parsial khusus menyangkut kesiapan evakuasi melalui jalur laut dengan skenario bencana alam yang terjadi saat pertemuan IMF dan Bank Dunia yang akan berlangsung di Nusa Dua, 8-14 Oktober 2018.
Dalam latihan yang melibatkan ratusan petugas dari TNI AL, BNPB, BPBD, SAR dan instansi terkait lainnya itu dilakukan evakuasi menggunakan Landing Craft Unit (LCU) atau kapal yang bisa langsung mendarat di pinggir pantai, perahu karet dan helikopter menuju KRI Soeharso dengan target waktu kurang dari 20 menit.
Tiga tempat mendarat helikopter juga disiapkan dengan jarak tempuh sekitar tiga menit dari KRI Soeharso yang merupakan kapal bantu rumah sakit yakni helipad di Peninsula, Lapangan Lagoon dan Hotel St Regis dengan Pantai Mengiat sebagai lokasi menjemput personel.
Sementara itu Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Wisnu Widjaja menambahkan kegiatan latihan ini untuk menunjukkan kepada dunia bahwa personel di Indonesia siap melakukan mitigasi bencana.
“Ini menyakinkan dunia bahwa kami sudah ada mekanisme, sistem bagaimana evakuasi dilakukan. Ada rencana darurat dan latihan seperti ini,” ucapnya.
Latihan parsial itu juga dilakukan sebagai bentuk partisipasi Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang diinisiasi BNPB dalam membangun kesadaran masyarakat terkait pentingnya mempersiapkan diri menghadapi bencana.
Wisnu menambahkan HKB pada 26 April 2018 akan digelar latihan penanggulangam serentak secara mandiri di seluruh Indonesia oleh semua lapisan masyarakat.
Khusus di Bali, latihan tersebut diharapkan terlibat wisatawan, pelaku pariwisata selain masyarakat dan instansi terkait lainnya.
Pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia di Bali akan dihadiri lebih dari 15 ribu delegasi yang merupakan para kepala negara dan penentu kebijakan bidang keuangan dan moneter dari 189 negara.
Untuk itu, momentum tersebut juga dijadikan wadah menunjukkan kepada dunia terkait kesiapsiagaan Indonesia dan khususnya Bali dalam menghadapi bencana.
Sumber: Antara