Kasus Asusila dan KDRT di Kotim Diprediksi Meningkat

Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Dengan semakin pesat kemajuan dan perkembangan daerah di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) dari tahun ke tahun, diprediksi angkakasus kejahatan asusila juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di wilayah itu pula meningkat.

Ketua DPRD Kotawaringin Timur Rinie memprediksi perkembangan daerah baik itu perkembangan infrastruktur, perkembangan jumlah penduduk dan berbagai macam faktor lainnya, menurutnya sangat mempengaruhi jumlah kejadian kasus.

“Jika semua pihak tidak saling bersinergi melakukan pencegahan-pencegahan saya prediksi angka kasus akan meningkat di tahun ini,untuk itu saya minta semua waspada,” ungkapnya, Kamis(29/9/2022).

Dituturkan politisi asal PDI Perjuangan ini, selain faktor tersebut perkembangan media sosial seperti facebook, twitter dan lainnya yang disalahgunakan menurutnya juga memiliki andil besar memicu terjadinya kasus pelecehan seksual dan kasus asusila lainnya.

Bahkan, katanya, kasus asusila yang melibatkan anak-anak di bawah umur cenderung terjadi peningkatan baik anak sebagai korban juga anak sebagai pelaku. “Bukan tidak mungkin di tahun  ini akan meningkat lagi kalau hal ini kurang mendapat perhatian dan menjadi prioritas dari pemda atau instansi terkait,” terangnya.

Selain itu, lanjut Rinie, untuk melakukan pencegahan juga diperlukan peran serta dari seluruh masyarakat untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi. Dalam hal ini, tegas Rinie peranan orang tua memegang peran penting dalam mendidik karakter anak agar tidak melakukan perbuatan yang menyimpang dan menyalahi aturan. Untuk itu dirinya mengimbau kepada para orang tua untuk dapat membentengi diri anak-anaknya dengan ilmu agama yang kuat, norma juga sopan santun sejak dini. Dengan menanamkan hal tersebut secara dini ia meyakini dapat mencegah atau menangkal anak  terjerumus dalam hal-hal negatif.

“Orang tua juga harus berperan aktif mengawasi dan memantau pergaulan anaknya,ketika merasa ada yang tidak wajar dalam pergaulan sudah sepatutnya orang tua menegur,” ujarnya.

Dirinya berharap para orang tua dapat mengarahkan anak-anaknya untuk melakukan kegiatan yang cenderung positif, juga mengajari dan memperingatkan anak agar tidak kebablasan dalam menggunakan media sosial di dunia maya. Baik itu dalam berkomentar maupun memposting dokumen-dokumen seperti foto yang bersifat pribadi.” Manfaatkan media sosial untuk hal positif untuk menambah wawasan dan ilmu, tinggalkan hal yang negatif, orang tua juga jangan cuek terhadap perkembangan anak,” imbaunya. (C-May)