Lanjut Eko, sebelum ditemukannya korban gantung diri, ibu korban pergi menemui anaknya di rumah sebelah dengan maksud menawarkan untuk makan malam. Setelah sampai di kamar, ibu korban melihat anaknya sudah dalam keadaan tergantung dengan sebuah tali nilon berwarna biru.
“Melihat anaknya tergantung dengan seutas tali di leher, ibu korban berteriak meminta tolong kepada suaminya. Seketika itu juga suaminya mendatangi dan melihat anak sudah tergantung. Tanpa berpikir panjang, ayah dan ibu korban meminta bantuan ke tetangganya untuk membantu melepaskan tali yang menggantung anaknya dengan harapan korban masih hidup,” ungkap Eko.
Setelah korban diturunkan, jelas Eko, ternyata korban sudah tidak bernapas lagi atau sudah meninggal dunia. Atas kejadian tersebut, ibu dan ayah korban melaporkan ke Polsek Katingan Hilir.
“Anggota kita setelah mendapat laporan langsung mendatangi TKP dan melakukan olah TKP, namun atas kerjadian tersebut keluarga korban menolak untuk dilakukan visum et revertum dan autopsi karena menerima dengan ikhlas kepergian korban dengan membuat surat pernyataan,” terangnya.
Eko menuturkan, diduga karena gangguan kejiwaan atau depresi korban nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. c-sus/c-dar