PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Alm Sabran Achmad tidak hanya dikenal sebagai tokoh masyarakat dan salah satu tokoh pembentukan Provinsi Kalteng, namun juga pejuang kemerdekaan yang ikut berjuang dalam melawan Agresi Militer Belanda pada 1947 silam. Selain itu, almarhum juga merupakan tokoh yang banyak berjasa bagi Kalteng, serta berdedikasi dalam berbagai hal. Mulai dari pernah menjabat sebagai Anggota DPRD Gotong Royong, Kepala Statistik hingga menjabat sebagai Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) di masa pemerintahan Teras-Diran beberapa tahun silam.
Maka, dirinya sangat pantas dan memang merupakan salah seorang pahlawan baik bagi Indonesia maupun bagi daerah sendiri. Ketika dibincangi Tabengan, Selasa (8/11) malam di kediaman, anak pertama almarhum Budi Tangkasiang, bercerita masa-masa silam kehidupan ayahnya baik di dalam lingkup keluarga dan di lingkup masyarakat.”Bapak itu lebih banyak diluar melayani masyarakat, kalau dibandingkan bersama keluarga. Hari-harinya dihabiskan hanya untuk masyarakat, sisanya ya bersama kami keluarganya,” ujar Budi.
Dijelaskannya, tidak heran almarhum saat ini telah memiliki biografi berjudul yang sesuai dengan kehidupan sehari-harinya. Judulnya “Perjuangan Tiada Henti Sang Pelayan”. Karena memang tidak kenal lelah dan waktu dalam melayani masyarakat. Selain itu, ujarnya, ayah yang pernah dianugerahi gelar veteran pejuang kemerdekaan oleh negara, juga merupakan sosok yang sering membantu orang lain disekitarnya yang membutuhkan bantuan. Dimasa-masa perjuangan itu, almarhum merupakan sosok pejuang dari ketentaraan yang punya pribadi serta sifat yang tegas. Namun tetap ramah dan supel dalam bergaul dengan siapa saja.
Diceritakannya juga, sebagai salah seorang pendiri Kalteng, Sabran Achmad juga dianugerahi Peniti Isen Mulang yang merupakan tanda satu-satunya perintis Kalteng dari 16 lainnya, yang juga mendapat penghargaan sama. “Bapak juga aktif apabila melihat hal-hal yang tidak berkenan bagi orang Dayak, seperti ketika pada kasus penghinaan masyarakat Dayak oleh Prof Thamrin Tomagolla yang mana beliau sebagai Ketua DAD Kalteng saat itu,” ucapnya.
Budi juga menuturkan komunikasi sang ayah juga sangat baik dan santun tidak hanya di mata keluarga saja, namun juga masyarakat pada umumnya. Maka tidak salah kalau jasa dan sikap baik almarhum, yang banyak diingat masyarakat Kalteng. Disamping ayah, ujar dia, ada ibu (Alm Rosdiana istri Sabran Achmad) yang setia menemani kemanapun bapak dalam bertugas. Hingga akhir hayatnya, keduanya disemayamkan di satu tempat yang sama, yaitu Taman Makam Pahlawan (TMP) Sanaman Mantikei.(drn)
Biodata Sabran Achmad
Nama : Sabran Achmad
TTL : Kuala Kapuas 31 Desember 1930
Suku : Dayak Ngaju
Agama : Islam
Karir : Pensiunan Pegawai Negeri, Kepala Kantor Statistik, Staf Ahli Gubernur, DPRD GR dan banyak lagi.
Riwayat Perjuangan : – Veteran Pejuang Kemerdekaan RI
⁃Ketua V Dewan Harian Daerah Angkatan 45 Kalteng
Bintang/tanda jasa/kehormatan : Bintang peringatan 45 Tahun NKRI
Bintang Peringatan 50 Tahun NKRI
Peniti Isen Mulang Utama (atas jasa sebagai perintis pembentukan Provinsi Kalteng).