Anggota DPRD Masih Temukan Permasalahan di Dapil Lima

Ketua rombongan reses dapil lima, Juliansyah

SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Anggota DPRD Kotawaringin Timur (Kotim) dari daerah pemilihan lima yang meliputi Kecamatan Bukit Santuai, Mentaya Hulu, Parenggean, Tualan Hulu dan Telaga Antang masih menemukan beberapa permasalahan yang terjadi di wilayah itu.

Dari hasil kunjungan reses yang dilakukan oleh sejumlah anggota DPRD Kotim dari dapil lima ada beberapa hal yang menjadi prioritas dan bahan evaluasi Pemerintah Daerah untuk kedepannya .

Ketua rombongan reses dapil lima, Juliansyah mengatakan salah satu prioritas dalam pembangunan diantaranya permasalahan pendidik dan kesejahteraan tenaga kesehatan. Dirinya mencontohkan seperti di SD 1 Sari Harapan Kecamatan Parenggean yang ditemukan pihaknya  ruangan kelasnya sangat tidak layak untuk digunakan. Adapun kekurangan berikutnya, masih di Desa Sari Harapan yaitu kekurangan air bersih dan WC yang tak layak pakai dan juga perumahan guru.

“Kemudian kurangnya fasilitas mobil, insentif guru di beberapa desa dan hal lainnya yang merupakan faktor penghambat dalam belajar mengajar di lokasi tersebut,” ujarnya, Kamis (10/11/2022).

 Selain itu lanjutnya untuk tenaga kesehatan juga sangat penting untuk kebutuhan masyarakat desa , seperti contohnya fasilitas yang ada masih kurang. Ada beberapa desa yang masih sangat minim memiliki alat kesehatan, ruangan, maupun tenaga kesehatannya sendiri .

“Dalam hal ini kami sangat menekankan untuk Pemerintah Daerah agar dapat bersama-sama bersinergi dalam pembangunan di Kabupaten Kotim dalam membangun aspek kesehatan,” katanya.

Kemudian untuk di bidang infrastruktur dan kesra, ditemui pihaknya masih belum adanya jalan yang layak di jalan di dapil tersebut. Kemudian curah hujan yang terjadi saat ini mengakibatkan banjir dan dapat merusak jalan ataupun infrastruktur yang lainnya. Seperti contoh jalan dari Simpang Bajarau sampai Kelurahan Parenggean sekitar 2,5 km sangat hancur karena bencana banjir. Padahal pihaknya menilai jalan ini sangat vital karena sebagai jalan yang menghubungkan ke arah bagian dan desa lainnya. Di samping itu juga pihaknya menemui aku masih kurangnya rumah ibadah yang layak pakai pada Desa Sari Harapan , Desa Tumbang Bajenei dan Desa Sangai yang mana sangat penting untuk masyarakat dalam beribadah.

Kemudian di sektor pertanian dan perikanan pihaknya juga menemui masih belum adanya kesejahteraan masyarakat yang dapat menguntungkan masyarakat desa itu sendiri . Dalam hal ini dalam aspek perikanan, contoh kolam bioflok padahal dinilainya hal ini bisa membantu masyarakat dalam bertani.

“Dalam hal ini kami minta untuk sama-sama kita bersinergi untuk kemajuan desa dan kesejahteraan sama rata,” pungkasnya. (C-May)