SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Anggota Komisi II DPRD Kotawaringin Timur Darmawati mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah dalam upaya menurunkan angka inflasi yang terjadi di wilayah ini .
Menurutnya, upaya-upaya Pemerintah Daerah seperti dalam melaksanakan pasar penyeimbang merupakan langkah efektif dalam menstabilkan sejumlah harga yang naik di pasaran.
“Sepertinya saya lihat kondisi harga sejumlah barang sudah mulai berangsur turun. Seiring dengan adanya pasar penyeimbang yang sering dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi. Saya berharap kondisi ini dapat terus berlangsung hingga harga kembali normal,” ujarnya, Jumat (11/11/2022).
Dilanjutkan politisi perempuan asal partai Golkar ini, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kotim untuk tingkat inflasi pada bulan Oktober 2022 sudah menurun dibandingkan dengan angka inflasi pada bulan September 2022 . Bahkan di bulan Oktober 2022, kota Sampit mengalami deflasi -0,01 persen.
Dimana diketahui deflasi di Kota Sampit terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,02 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,10 persen; kelompok transportasi sebesar 0,03 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,12 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami penurunan indeks harga pada Oktober 2022, antara lain minyak goreng, telur ayam ras, ikan tongkol/ambu-ambu, cabai rawit, mangga, angkutan udara, emas perhiasan, nangka muda, cabai merah, dan bawang merah.
Sementara komoditas yang mengalami peningkatan indeks harga adalah kacang panjang, rokok kretek, kangkung, pisang, semangka, ketimun, daging ayam ras, pelumas/oli mesin, rokok putih, dan beras.
Untuk itu dirinya berharap pelaksanaan pasar penyeimbang dapat dilaksanakan paling tidak hingga akhir tahun 2022 maupun pada awal tahun 2023 mendatang. Sebab dirinya memprediksi jika kondisi inflasi akan kembali meningkat pada akhir tahun ini, mengingat adanya dua momen besar di akhir tahun yakni perayaan natal 2022 dan penyambutan tahun baru 2023.
“Biasanya saat itu daya beli masyarakat juga meningkat sehingga juga berpengaruh terhadap harga-harga sejumlah barang saya berharap hal ini juga dapat diantisipasi oleh Pemerintah Daerah agar tidak terjadi inflasi kalau misalkan harga yang terlalu tinggi,” tuturnya.
Di samping itu, dirinya juga meminta agar varian komoditas yang dijual di dalam pasar penyeimbang dapat lebih beragam. Hendaknya komoditas yang dijual di pasar penyeimbang merupakan komoditas yang sedang memang naik di pasaran seperti harga daging ayam ras, minyak goreng, bawang merah ,bawang putih, gas elpiji dan lainnya.(C-May)