“Memang benar buaya sepit yang ditemukan ini kita lihat unik dan langka karena warna kulitnya kuning hampir sama dengan yang ditemukan dilepas kembali di Desa Luwuk, Kecamatan Tasik Payawan tahun lalu. Buaya tersebut dulunya dilepas oleh pihak BKSDA bersama tokoh-tokoh masyarakat sekitar dengan acara ritual,” kata salah seorang warga yang datang ke lokasi di mana buaya tersebut ditangkap.
Menurutnya, sejak 2021 lalu banjir terus melanda wilayah Kabupaten Katingan hingga sekarang. Sementara itu, menurut salah seorang warga, Indi yang juga ikut mengangkat buaya sepit tersebut dari lokasi atau TKP, pihaknya sudah menghubungi BKSDA untuk tindakan lebih lanjut, apakah buaya tersebut dilepas kembali ke habitatnya atau dibawa ke Kantor BKSDA semua itu tergantung pihak BKSDA karena mereka yang lebih tahu dan memahami hal tersebut.
“Buaya sepit tersebut kita taruh di kandang agar aman sebelum pihak BKSDA datang, dari pagi hingga siang ini sekitar pukul 12.00 Wib warga masih ramai melihat buaya tersebut,” kata Indi. c-sus