PANGKALAN BUN/TABENGAN.CO.ID– Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat, akan membangun Bundaran Pinisi di wilayah Kecamatan Kumai, hal itu sebagai gambaran masyarakat Kumai sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan tradisional.
Plt. Sekretaris Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Juni Gultom mengatakan, rencana pembangunan bundaran Pinisi di simpang bumi Perkemahan desa Kubu Kecamatan Kumai.
“Pembangunan bundaran Pinisi ini merupakan hasil Masukan dari tokoh masyarakat Kumai melalui Camat Kumai, dimana dengan berdirinya bundaran Pinisi ini menjadi ikon baru yang heroik, bahwa nenek moyang kita pelaut yang tangguh,” Ujar Juni Gultom, Kamis (15/12).
Dimana menurutnya, masyarakat Kumai ini berada di sepanjang pesisir pantai, yang selama ini secara turun menurun, bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional, atas dasar itulah kami membangun monumen kapal tradisional yang diberi nama Bundaran Pinisi.
Juni Gultom juga menjelaskan, berdirinya bundaran Pinisi ini juga menggambarkan bahwa nelayan asal Kumai ini merupakan nelayan yang tangguh, hal itu tergambar dengan berdirinya dengan kokoh sebuah kapal layar tradisional di atasan Bundaran tersebut.
“Kapal Pinisi adalah sebutan kapal yang menggunakan sistem layar, tiang dan tali jenis Pinisi, sehingga dengan berdirinya kapal Pinisi di simpang bumi Perkemahan itu akan mewakili masyarakat Kumai merupakan masyarakat yang kuat dan tangguh,” ujar Juni Gultom.
Dimana lanjutnya, berdirinya bundaran Pinisi juga sebagai penunjang sarana dan prasarana sektor pariwisata, dimana di Kecamatan Kumai selama ini di kenal dengan objek wisata Taman Nasional Tanjung Puting, sehingga Kecamatan Kumai juga sebagai tempat tujuan wisata.
Lanjut Juni Gultom, untuk anggaran pembangunan bundaran Pinisi tersebut, baru akan di paparkan ke Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah pada hari Selasa (20/12).
“Objek wisata di Kobar ini bukan saja Taman Nasional Tanjung Puting yang sudah terkenal di dunia Internasional, tetapi banyak objek destinasi wisata lainnya seperti keindahan pantai di pesisir Kumai, dan destinasi wisata lainnya di wilayah Bumi Marunting Batu Aji,” ujar Juni Gultom. (yulia)