PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 102/Panju Punjung (PJG), Brigadir Jenderal TNI Yudianto Putrajaya, menutup Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Kader dan Kesamaptaan Ke-II Gerakan Pemuda Dayak (Gerdayak) Indonesia Kalimantan Tengah (Tengah), Minggu (18/12) di Yonif Raider 631 Antang.
Danrem Yudianto, mengatakan, apresiasi dan terima kasih kepada semua kader Gerdayak Indonesia yang sudah mengikuti diklat kader dan kesamaptaan dengan baik. Apa yang didapatkan selama menjalani diklat, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, terus dilatih, dipelihara, dan dimanfaatkan dengan baik.
”Materi yang sudah didapatkan seperti mountenering, wawasan kebangsaan atau Bela Negara, PBB / PPM / TUUM, ilmu medan, kesehatan lapangan, pengetahuan senjata ringan, bela diri, kepemimpinan lapangan, penyuluhan anti narkoba, penyuluhan kamtibmas, penyuluhan anti radikalisme, pengetahuan orgas Dayak,” kata Danrem Yudianto, saat memberikan sambutan penutupan.
Selesainya Diklat Kader dan Kesamaptaan Gerdayak Indonesia Angkatan-ll Kalteng, lanjut Danrem Yudianto, diharapkan para mantan peserta dapat terus memelihara apa yang telah diberikan oleh pelatih dan dapat menyalurkan hal-hal positif kepada masyarakat luas serta dapat menjadi pioner-pioner baru dalam membantu bangsa Indonesia khusus Kalteng, dalam bidang pembangunan tata kehidupan bermasyarakat di Kaleng.
Danrem Yudianto meminta, tunjukan bahwa angkatan kedua memiliki mentalitas yang patut dibanggakannya. Terima kasih kepada para pelatih dan pendukung yang sudah melaksanakan tugas dan tanggung jawab, sehingga dapat terlaksana dengan baik, aman dan pancar.
Sementara itu, Ketua Umum Gerdayak Indonesia Kalteng, Yansen Binti, mengatakan, hasil diklat yang diberikan mampu membuat para kader memiliki sikap dan sifat disiplin. Lahir karakter yang berani, setia, dan bertanggung jawab. Para kader ini kedepan akan menjadi kader bela negara.
”Diklat kader ini juga diajarkan apa itu radikalisme, apa ciri-cirinya, dan seperti apa upaya dalam menangkalnya. Kader ini ketika kembali ke daerah masing-masing dapat menjadi pioner dalam mengkal lahirnya, atau menyebarnya paham yang bersifat radikalisme,” kata Yansen.
Gerdayak sendiri, tegas Yansen, memiliki komitmen dalam menjaga negara kesatuan republik Indonesia (NKRI), berbagai hal yang ingin memecah belah dengan tegas akan dilawan.ded