Sandung, Ritual dan Makam Suku Dayak

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Di pedalaman Kalimantan Tengah, sering terlihat rumah-rumah kecil di sekitar rumah tinggal penduduk. Rumah apakah itu?

Rumah Tulang Leluhur

Rumah-rumah kecil bernama sandung.

Rumah kecil itu adalah tempat penyimpanan tulang-tulang leluhur.

Hal ini terkait dengan kepercayaan Kaharingan yang dianut Suku Dayak Ngaju yang ada di Kalimantan Tengah.

Setelah upacara Tiwah, tulang-tulang leluhur kemudian diletakkan di dalam rumah kecil berbahan kayu itu.

Dalam sebuah sandung, biasanya berisi tulang-tulang satu sampai tujuh orang leluhur.

Di pedalaman Kalimantan Tengah, sering terlihat rumah-rumah kecil di sekitar rumah tinggal penduduk. Rumah apakah itu?

Rumah Tulang Leluhur

Rumah-rumah kecil bernama sandung.

Rumah kecil itu adalah tempat penyimpanan tulang-tulang leluhur.

Hal ini terkait dengan kepercayaan Kaharingan yang dianut Suku Dayak Ngaju yang ada di Kalimantan Tengah.

Setelah upacara Tiwah, tulang-tulang leluhur kemudian diletakkan di dalam rumah kecil berbahan kayu itu.

Dalam sebuah sandung, biasanya berisi tulang-tulang satu sampai tujuh orang leluhur.

Sandung bertiang satu khusus digunakan bagi tulang-tulang orang yang meninggal karena dibunuh.

Di beberapa daerah, sandung dikenal dengan sebutan lain yaitu pambak.

Pambak bentuknya mirip sandung, hanya tiangnya tidak setinggi sandung.

Pambak ukurannya lebih besar, dapat memuat lebih banyak tulang, bahkans ampai ratusan.

Ada pula pambak yang tidak memiliki tiang, bangunannya langsung didirikan di atas tanah.

Letak Sandung

Letak sandung biasanya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal orang-orang yang masih hidup.

Maksudnya supaya keturunan yang tinggal di dekatnya masih tetap mengingat leluhurnya.

Sandung itu wajib dijaga dan dirawat oleh keluarga yang tinggal di sekitarnya.

Leluhur yang tulangnya ada dalam sandung itu ada yang menurunkan satu keluarga saja, ada pula yang berkembang menjadi satu kampung.

Penduduk kampung bergantian atau bersama-sama merawat sandung itu.