Hindari Pernikahan Dini Akan Cegah Stunting

TABENGAN/JOKO SANTOSO REMBUK SUNTING - Plt Kepala DP3A Duldak KB Mura Lynda Kristiane Perdie dan Kepala  Dinas Kesehatan Mura dr. Suwirman didampingi unsur Muspika Tanah Siang saat menjadi narasumber dalam kegiatan rembuk Stunting, belum lama ini

PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID – Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, (DP3A Dalduk KB) Murung Raya (Mura) Lynda Kristiane Perdie berkenaan pernikahaan dini yang masih marak terjadi menanggapinya dengan mengajak generasi muda agar lebih fokus pada pendidikan dibanding melakukan pernikahan pada usia dini

“Saya mengajak generasi muda yang ada di kabupaten Mura, baik itu perempuan maupun laki- laki janganlah melakukan pernikahan dini namun jadilah sebagai generasi pelopor keluarga berencana,” imbau isteri orang nomor satu di Mura ini, Kamis (5/6)

Fenomena menikah di usia belum mapan merupakan permasalan yang sejak dulu hingga kini masih kerap di praktekan sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Murung Raya (Mura). Terjadinya pernikahan dini merupakan sesuatu hal yang terkadang harus alami karena beberapa faktor yang tidak bisa dihindari seperti terjadinya hamil akibat pergaulan  bebas.

Menurut Lynda ketika generasi muda lebih fokus mengalihkan perhatiannya menikah diusia muda dengan mengedepankan untuk menuntut ilmu, tentu akan lebih mudah kaum milenial meraih keberhasilan mencapai cita-cita. Namun, sebaliknya jika kaum muda – mudi menikah diusia terlalu muda pasti yang terjadi adalah meningkatnya angka putus sekolah dan menurut studi disertai dengan bayi lahir stunting bahkan prematur.

Karenanya, Kepada orang tua, Kepala Dinas DPMD Mura ini juga berharap mereka bisa meningkatkan pola asuh terhadap anak usia remaja, salah satunya untuk menghindari terjadinya kasus stunting.

“Sebab, jika menikah di usia yang muda, rentan akan terjadinya permasalahan seperti perselisihan bahkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT). Karena di usia remaja, anak cenderung masih memiliki emosi yang labil atau cara berpikir yang belum matang atau mumpuni,” tutupnya. c-sjs