Muara Siaga Karhutla

TABENGAN/JOKO SANTOSO TINJAU - Bupati Mura Perdie M. Yoseph dan Wabup Rejikinoor saat meninjau sarana dan prasarana pemadam, usai apel siaga karhutla, di halaman Kantor BPBD setempat, Selasa (13/6).

PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menggelar apel gelar personel dan sarana prasarana (sarpras) bersama TNI, Polri serta petugas dari PT. Adoro dalam rangka siaga penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) 2023, di  halaman Kantor BPBD setempat, Selasa (13/6).

Dalam sambutannya, Bupati Mura Perdie M. Yoseph mengatakan, karhutla di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terutama di wilayah Mura selalu terjadi dengan cukup masif, bahkan terbaca pada pengindraan satelit menjadi daerah rawan karhutla karena ditemukan begitu banyak titik hotspot tersebar 10 kecamatan hampir di setiap memasuki musim kemarau di setiap tahunnya.

“Perilaku membakar hutan untuk mencari keuntungan jangka pendek ini harus dihentikan, hal terpenting dalam proses penanganan karhutla yakni meninggalkan kebiasaan dan perilaku membuka ladang atau lahan dengan menumbuhkan pola baru untuk pembangunan yang berkelanjutan serta memperhatikan dan melindungi kelestarian lingkungan beserta keanekaragaman biota didalamnya,” ungkap Perdie.

Menurut Perdie, berkaca peristiwa karhutla beberapa tahun silam banyak hal menjadi terdampak akibat timbulnya kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan terutama sektor perekonomian.

Selain itu, kabut asap ditinjau dari sudut pandang dunia kesehatan aakan mempengaruhi kondisi tubuh terutama bagi penderita penyakit pernapasan akibat emisi karbon (CO2) yang telah bercampur dengan Oksigen (O2)

Bupati 2 periode ini juga menyebutkan bahwa apel gelar personel dan sarpras dalam rangka kesiapsiagaan menghadapi karhutla di Kabupaten Mura guna melihat dari dekat sajauh apa kesiapsiagaan personel maupun sarpras dalam siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Mura.

“Kegiatan apel ini juga guna memantapkan sinergitas dan mengembangkan kerangka partisipatif antara pemerintah daerah bersama stakeholder terkait serta pengintegrasian teknologi modern dalam pengendalian dan penanggulangan karhutla,”tutupnya. c-sjs