PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Primaya Hospital Betang Pambelum secara resmi memberikan pelayanan Hemodialisa atau cuci darah, yang resmi menerima semua jaminan pribadi, asuransi swasta dan BPJS Kesehatan. Hadirnya salah satu layanan unggulan Primaya Hospital Betang Pambelum ini, semakin menambah, dan memberikan kemudahan, serta alternatif dalam mendapatkan pelayanan cuci darah di Kalimantan Tengah (Kalteng)
Direktur Primaya Hospital Betang Pambelum, dr Adrian Maleakhi Husada, menyampaikan bahwa di Palangka Raya, layanan HD baru ada satu. Hadirnya pelayanan HD ini menambah, sekaligus alternatif dalam pelayanan HD di Palangka Raya. Primaya Hospital Betang Pambelum ada RS swasta pertama di Palangka Raya yang memiliki layanan HD.
”Alat cuci darah yang dimiliki Primaya Hospital Betang Pambelum sebanyak 5 unit. Artinya, sekali memberikan pelayanan apabila terjadi pasien secara bersamaan, dapat langsung melayani 5 pasien,” ungkap dr Adrian, saat dikonfirmasi terkait dengan layanan cuci darah Primaya Hospital Betang Pambelum, Rabu (12/7) di Palangka Raya.
dr Adrian melanjutkan, untuk pasien akan anjurkan ke Dokter Spesialis Penyakit Dalam. Diagnosa penyakit dalam akan menentukan, apakah kondisi pasien darurat untuk dilakukan cuci darah atau masih bisa dilakukan lain hari. Intinya, layanan Primaya Hospital Betang Pambelum akan mampu memberikan layanan cuci darah secara maksimal, dengan 5 unit alat yang dimiliki.
Disamping memiliki alat cuci darah, kata dr Adrian, Primaya Hospital juga memiliki sejumlah layanan unggulan lainnya , yakni trauma center, Heart dan Vaskular center atau pusat jantung dan pembuluh darah. Eye Center atau pusat mata. Children and Maternal Center atau pusat layanan ibu dan anak, dan tentu saja hemodialisa atau cuci darah.
Ada alasan, ungkap dr Adrian, mengapa Primaya Hospital Betang Pambelum membuka layanan cuci darah. Data Riskesdas 2018, pada usia lebih dari 18 Tahun, 34,1% masyarakat Indonesia menderita hipertensi, yang tertinggi ada di Kalimantan Selatan, yaitu 44,1%.
BPS Kota Palangka Raya juga menyebutkan, tekanan darah tinggi dan diabetes menempati urutan ke 2 dan 3 penyakit terbanyak setelah infeksi saluran nafas atas. Dengan estimasi jumlah kasus hipertensi sebesar 81.000 pada tahun 2021, artinya sekitar 36% masyarakat Palangka Raya menderita hipertensi, atau dengan ilustrasi lain 3 atau 4 dari 10 orang diantara kita menderita hipertensi.
Menurut data Sample Registration System (SRS) Indonesia, 5,3% dari penderita hipertensi ini harus mengalami risiko komplikasi gagal ginjal. Jadi jika dihitung, dapat diperkirakan sebenarnya berapa banyak pelayanan HD yang dibutuhkan untuk melayani masyarakat khususnya di kota Palangka Raya ini.
RS Primaya Betang Pambelum terus berkomitmen untuk menjawab kebutuhan masyarakat untuk pemenuhan standar pelayanan kesehatan terutama pasien dengan gagal ginjal kronis. Dengan semangat motto melayani dengan hati.
Sementara itu, Direktur RS Palangka Raya, dr Abram Sidi Winasis, menyampaikan, atas nama pemerintah Palangka Raya, selamat kepada Primaya Hospital Betang Pambelum yang sudah membuka layanan cuci darah. Ini akan menjadi salah satu alternatif dalam mendapatkan pelayanan cuci darah.
Selama ini, kata dr Abram, banyak pasien cuci darah dari Palangka Raya berobat di Banjarmasin. Sampai di Banjarmasin, harus antri juga untuk mendapatkan pelayanan cuci darah.Hadirnya layanan cuci darah di Primaya Hospital Betang Pambelum, diharapkan juga menjadi jawaban. Semoga, tidak ada lagi antrian cuci darah di Palangka Raya, dan pasien tidak perlu berobat keluar daerah.ded