WMY: Faktor Penghambat Pembangunan Listrik Desa Tuntas 2024

TABENGAN/ISTIMEWA FOTO BERSAMA – Anggota DPR RI asal Kalteng Willy M Yoseph foto bersama anggota Komisi VII di ruang kerjanya di DPR RI, belum lama ini  

PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID – Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) merupakan satu dari sekian banyak provinsi yang tertinggal dalam masalah listrik terutama di wilayah pedalaman.

Demikian disampaikan Anggota Komisi VII DPR-RI Daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Tengah (Kalteng) Willy M. Yoseph saat menghadiri HUT Ke-21 Kabupaten Murung Raya (Mura) sekaligus dalam rangka melaksanakan agenda reses ke Kabupaten Mura, di GPU Tira Tangka Balang, Rabu (2/7).

Kemudian, mantan Bupati Mura Priode 2003-2018 ini juga menyebut di  2022 telah terdata 450 desa serta 16 kecamatan di wilayah Kalteng yang belum dijangkau PLN dengan sejumlah polemik yang menjadi penghambat teralirkannya jaringan listrik ke desa-desa

“Menjadi catatan saya untuk terus memperjuangkan ini di Komisi VII. Dalam setiap pembahasan saya terus menyuarakan dorongan kepada PLN serta Kementerian ESDM melalui Direktorat Jenderal (Dirjend) listrik untuk melakukan pemerataan terhadap akses listrik di Kalteng,” kata Willy.

Dia juga membeberkan bahwa di 2023 ada Rp500 miliar lebih anggaran digelontorkan untuk 125 desa untuk membangun jaringan listrik kabupaten, sementara Mura sendiri mendapat jatah lebih dari 20 desa dan saat ini di Desa Salio Kecamatan Permata Intan sedang dikerjakan pihak kontraktor.

“Pada 2024 yang akan datang terdapat 165 desa di Kalteng akan dibangun dengan ketersediaan anggaran apabila tidak ada perubahan sebesar Rp1,1 triliun,” tambahnya.

Berkenaan dengan polemik di lapangan yang menjadi penghambat pembangunan jaringan listrik desa, Komisi VII DPR-RI telah mengundang dan melakukan pertemuan di Komisi VII bersama gubernur, seluruh bupati dan pimpinan DPRD yang ada di Kalteng guna membahas dan menuntaskan akses infrastruktur seperti jalan dan jembatan agar jaringan listrik desa dan kecamatan. c-sjs