PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID – Pada 2045 mendatang, Indonesia diperkirakan mengalami bonus demografi 70 persen dari jumlah penduduk usia produktif 16-65 tahun. Artinya, jumlah penduduk Indonesia akan didominasi remaja dan anak-anak pada saat ini di tahun 2045.
Jika mengacu pada bonus domografi tersebut maka, ketika pemerintah tidak dapat memanfaatkan dengan baik fenomena itu maka dikhawatirkan hal yang baik yang didapatkan Indonsia namun sebaliknya akan memunculkan dampak yang buruk terutama masalah sosial seperti meningkatnya angka kemiskinan, pengangguran dan kriminalitas.
Demikianlah diungkapkan Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo saat upacara HUT Ke-21 Kabupaten Mura, di Stadion Willy M Yoseph Puruk Cahu, Selasa (1/8).
Ia mengingatkan angka stunting di Kabupaten Mura yang meningkat berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 lebih tinggi dari tahun 2021.
“Untuk itu, upaya percepatan penurunan stunting yang sudah menjadi isu prioritas nasional juga harus mendapatkan perhatian serius karena kurang gizi kronis pada anak akan berakibat buruk pada kualitas Sumber Daya Manusia generasi kita di masa depan. Apalagi berdasarkan data SSGI angka prevalensi stunting Kabupaten Mura tahun 2022 cukup tinggi dan jauh meningkat diandingkan tahun 2021,” kata Wagub
Lebih jauh, atas nama Pemprov Kalteng, Edy Pratowo minta kepada Bupati Mura dan seluruh pemangku kepentingan agar lebih sinergis lagi agar secara bersama-sama dan berkolaborasi menurunkan stunting di Kabupaten Mura terutama mengoptimalkan peran puskesmas dan posyandu diwilayah tinggi terdapat kasus stunting di Kabupaten Mura.
“Hal ini perlu menjadi catatan untuk bekerja lebih keras lagi. Saya meminta Bupati dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Mura agar bekerja lebih sinergis lagi bersama-sama dan berkolaborasi menurunkan stunting terutama mengoptimalkan peran Puskesmas dan Posyandu,”pungkasnya. c-sjs