+25 Hotspot di Mura
SAMPIT/TABENGAN.CO.ID– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) memantau Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di daerah setempat per 14 Agustus 2023 menunjukkan angka di atas 100 yang mengindikasikan jika kualitas udara tidak sehat.
Kepala Laboratorium DLH Kotim Dhody Wiriyanto mengatakan, kondisi ISPU dengan indikator tidak sehat tersebut sudah terjadi dalam dua hari terakhir atau sejak Minggu (13/8).
“Kualitas udara di Sampit dinyatakan tidak sehat dikarenakan adanya kabut asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan,” ujarnya, Senin (14/8).
Bahkan, katanya, terpantau kondisi kualitas udara tersebut cenderung memburuk saat malam hari dan pagi hari. Kemudian angka indeks pencemaran udara akan sedikit menurun setelah waktu di siang hari. Menurut Dhody, pihaknya secara kontinu terus memantau kondisi ISPU di daerah ini dengan menggunakan alat pemantau kualitas udara ambien otomatis.
Selain itu, dirinya juga menyampaikan jika warga juga dapat memantau kondisi kualitas udara dengan menggunakan aplikasi Ispunet yang bisa diunduh di Play Store.
Dengan kondisi demikian, pihaknya mengimbau agar warga setempat yang beraktivitas di luar ruangan dapat menggunakan masker.
“Dengan kondisi udara yang seperti ini seharusnya warga menggunakan masker, untuk menghindari efek buruk dari kondisi udara yang seperti ini,” pesannya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Baamang I Supriyadi mengimbau kepada masyarakat agar dapat mewaspadai sejumlah penyakit yang biasa muncul saat kondisi kemarau. Di antaranya ISPA, diare hingga demam berdarah dangue.
Dirinya berpesan agar masyarakat dapat menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama ketika kabut asap tebal, menjalankan pola hidup sehat dengan makan-makanan yang bergizi, rajin berolahraga dan mengkonsumsi air putih yang cukup dan bila perlu mengkonsumsi multivitamin.
25 Hotspot di Mura
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Murung Raya (Mura) menyatakan telah terjadi 25 kasus karhutla yang sudah ditangani, sejak 1 Januari 2023.
Hal ini disampaikan Kepala BPBD Mura Fitrianul Fahriman melalui Kepala bidang yang membidangi di BPBD Mura Frans, kepada Tabengan, Senin (14/8).
Hasil rekapitulasi data hotspot karhutla di wilayah Kabupaten Mura sejak per 1 Januari-7 Agustus 2023 berjumlah 25 titik yang meliputi Kecamatan Seribu Riam 5, Uut Murung 6, Sumber Barito 5, Sungai Babuat 2, Permata Intan 2, Barito Tuhup Raya 1, Murung 4.
Hasil rekapitulasi penanganan kejadian karhutla berdasarkan jumlah luasan terbakar (ha) totalnya 9, jumlah luasan yang terbakar 6,93 per kecamatan. c-may/c-sjs