Tidak ke Posyandu, Salah Satu Penyebab Stunting

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mura, dr Suwirman Hutagalung,

PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID – Upaya penanganan kasus stunting di Kabupaten Murung Raya (Mura), sudah mulai mendekati titik temu oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab). melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Mengacu hasil sensus di sekitar 20 titik lokasi berbeda, disimpulkan pihak Dinskes Mura bahwa dalam memutus rantai stunting perlu dukungan, dan kerjsama semua pihak.

Bersama, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mura, dr Suwirman Hutagalung,  dukungan stekholder, pemutusan mata rantai stunting harus dilakukan disumber-sumber permasalahan, agar percepatan penanganan kasus stunting di Kabupaten Mura segera teratasi.

“Sekarang, kita sudah ada sekitar 20 lebih sensus yang sudah dilakukan. Dari sisini terpantau, kebanyakan anak usia diatas 3 tahun, tidak lagi dibawa orang tuanya ke Posyandu untuk melihat perkembangan si balita. Saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan, agar lebih gencar lagi memutuskan mata rantai penyebab ini,” kata dr. Suwirman Hutagalung, Senin (4/9) di Murung Raya.

Selain itu, tambah dr Suwirman, sudah diketahuinya salah satu penyebab bertambahnya kasus stunting di Kabupaten Mura, maka kegiatan sosialiasi, seperti yang dilakukan oleh Disdikbud Mura beberapa waktu lalu, terhadap Kepala Sekolah dan guru-guru PAUD, dan TK sudah tepat.

dr Suwirman mendorong, realisasi di lapangan dapat dilakukan dengan pemberian nutrisi tambahan, bagi anak usia sekolah PAUD, dan TK. Ini dapat menjadi sasaran aksi, sehingga mampu membantu posyandu, dalam menggalakan kembali kegiatan pemantauan tumbuh kembang anak, sampai anak diusia diatas 5 tahun, serta dipastikan sudah bebas dari stunting.

“Kita dapat mengambil kesimpulan, seluruh anak harus terfasilitasi nutrisinya hingga 5 tahun keatas. Jadi, di Kartu Menuju Sehat atau KMS, sejatinya terus akan terlihat bagaimana grafik perkembangan anak PAUD, dan TK yang ada di Kabupaten Mura. Pemutusan satu mata rantai usia penyebab stunting, harus kita lakukan jika tidak ingin ini menjadi lingaran yang selalu berulang, sehingga berujung Kabupaten Mura menjadi pabrik penghasil stunting di Kalteng,”.C-sjs