2024, DPRD Berharap Pengelolaan Sampah Lebih Ditingkatkan

KASONGAN/TABENGAN.CO.ID – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Katingan Rudi Hartono berharap di tahun 2024 mendatang pengelolaan sampah di Kabupaten Katingan lebih ditingkatkan dari tahun-tahun yang lalu. Harapan ini diungkapkannya kepada sejumlah awak media, di ruang lobi DPRD setempat, Selasa (5/9).

Maksudnya, jelas Rudi, yang namanya sampah setiap tahun volumenya bukannya menurun, tapi semakin meningkat. Sehingga pengelolaannya perlu ditingkatkan.

“Untuk meningkatkan pengelolaannya tentu saja didukung oleh sejumlah fasilitas dan armada angkutannya,” kata Rudi.

Salah satu fasilitas dimaksud, menurutnya, Tempat Pembuangan Sementara (TPS) jenis ambrol. Sedangkan armada untuk pengangkutan sampahnya, dari TPS ke TPA adalah truck dan sejenisnya.

“Artinya, kalau kita mengharapkan fasilitas dan armada yang ada saat ini saja, mungkin masih banyak sampah yang tidak terangkut,” ujarnya.

Terkait dengan armada truk untuk mengangkut sampah dari TPS ke TPA menurut legislator Partai Golkar ini, yang ada di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat sat ini ada beberapa unit yang sudah kurang layak untuk digunakan. Sehingga armada-armada tersebut sudah waktunya untuk diperbaharui atau diganti.

“Karena, jika kita masih menggunakan armada yang pemakaiannya sudah hampir sepuluh tahun itu, tidak begitu efektif,” terangnya, seraya menyebutkan salah satu armada angkutan sampah di Tumbang Samba Kecamatan Katingan Tengah yang sudah kurang layak untuk digunakan.

Intinya, dirinya sangat mendukung jika DLH mengajukan pembuatan beberapa unit TPS jenis ambrol dan pengadaan beberapa unit truck sebagai armada angkutan sampah dimaksud.

“Sehingga, angkutan sampah dari TPS ke TPA ke depannya lebih efektif dan efesien,” tandas anggota dewan asal dapil Katingan III yang meliputi wilayah Kecamatan Katingan Tengah hingga Bukit Raya ini.

Sekedar diketahui, kata mantan jurnalis ini, jika tetap menggunakan truk yang usianya sudah hampir 10 tahun sebagai armada angkutan sampah, tentu akan sering pula sakit-sakitan pergantian sparepart truk tersebut. “Hal ini dapat dipastikan akan membengkak pula biaya pemeliharaan di DLH tersebut,” pungkanya. c-dar