Oleh: Pdt Swandi Pardede SH.MPdK
Gembala JKI 5Roti dan 2Ikan Palangka Raya
Yoh 6:5-10, Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya. Jawab Filipus kepada-Nya: “Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja.” Seorang dari murid-murid-Nya, yaitu Andarieas, saudara Simon Petrus, berkata kepada-Nya: Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan; tetapi apakah artinya itu untuk orang sebanyak ini? Kata Yesus: “Suruhlah orang-orang itu duduk.” Adapun di tempat itu banyak rumput. Maka duduklah orang-orang itu, kira-kira lima ribu laki-laki banyaknya.
Kalau dikatakan laki-laki sebanyak 5000 orang berarti jumlahnya lebih banyak dari sebenarnya (survey membuktikan jumlah wanita lebih banyak). Ada wanita dan anak-anak yang juga ada pada saat itu. Mujizat ini dinikmati belasan ribu orang atau bahkan puluhan ribu orang. Sisa 12 bakul, persis seperti jumlah murid Yesus (tanda murid-murid Tuhan diberkati).
Yohanes mengajarkan Ada 3 pihak yang harus bekerja sama agar Tuhan membuka pintu mujizat:
Sebagai anak kecil: Merelakan haknya-masalah; mudah percaya.
(Padahal anak kecil susah untuk mengalah untuk hal mainan, makanan dll. Jika anak kecil itu melakukan dengan rela menyerahkan miliknya karena melihat keteladanan dari orang tuanya.
Kita harus rela merelakan hak kita, sebagai contoh persepuluhan, Yesus menyerahkan hakNYA untuk menyelamatkan manusia). Kita harus menyerahkan hak kita untuk terima mujizat.
Sebagai murid: Hanya percaya, sekalipun tidak masuk akal/tidak mendebat.
Ini yang harus kita lakukan sebelum terima mujizat. Percaya saja pada Tuhan.
Filipus tidak mendebat perintah Tuhan, padahal perintah tersebut tidak masuk akal.
(Sebuah hubungan suami istri, istri tunduk pada suami, suami mengasihi istri. Suami sebagai nabi, imam, kepala dan raja (raja harus ditempatkan di terakhir)
Orang Banyak: Menunggu dengan sabar/setia/tahu chairos.
Orang banyak itu tahu tentang kronos (waktu yang terjadi dalam kehidupan manusia), dan menunggu kairos (waktunya Tuhan). Lakukan saja tanggung jawab kita, sehingga Tuhanlah yang akan melakukan Chronos.frans