Pemuda Gantung Diri di Asrama BPBD Bartim

ILUSTRASI

TAMIANG LAYANG/TABENGAN.CO.ID – Seorang pemuda berinisial DP (18) ditemukan tewas gantung diri dengan seutas tali yang masih melekat di leher, di Asrama Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barito Timur (Bartim), Jumat (29/9).

Kejadian terungkap saat warga yang bertugas piket jaga di Kantor BPBD Bartim inisial T, coba mencari korban untuk mencari kunci yang biasa dipegang oleh korban. Namun, saat dicari tidak ditemukan, petugas meminta bantuan pengelola kantin dan menghubungi pihak keluarga korban untuk melihat kondisi korban di dalam asrama yang dicurigai ada hal berbeda. Benar saja, korban ternyata ditemukan gantung diri dalam asrama tersebut.

Kapolsek Dusun Timur Iptu Kuslan saat dikonfirmasi menjelaskan, pihaknya telah menjalankan pemeriksaan bersama jajaran Polres Bartim untuk mencari keterangan para saksi dan mengevakuasi korban.

“Ya benar, saya mendapat informasi dari warga bahwa ada ditemukan seorang warga gantung diri di Asrama Kantor BPBD. Selanjutnya Polsek Dusun Timur bekerja sama dengan Polres Bartim berangkat ke TKP (Tempat Kejadian Perkara) dan benar ditemukan jenazah yang menggantung di pintu masuk rumah,” jelas Kuslan, Jumat.

Dijelaskan, korban seorang laki-laki tinggal sendirian dalam asrama tersebut. Saat itu orang tua korban yang juga seorang pegawai BPBD Bartim berada di luar kota (Palangka Raya).

“Saat ini yang mendampingi kakak kandung dan kakak iparnya, sedangkan bapaknya sedang perjalanan dari Palangka Raya ke Tamiang,” ungkap Kuslan.
Kuslan juga menjelaskan, saat ini Polsek Dusun Timur menindaklanjuti dengan mengevakuasi korban ke RSUD Tamiang Layang untuk dilakukan visum agar dapat diketahui penyebab meninggalnya korban.

“Kita lakukan visum di rumah sakit untuk mengetahui penyebab dari meninggalnya ini, apakah bunuh diri atau ada indikasi lain,” katanya.
Terkait kronologi kejadian tersebut, Kuslan menyebutkan bahwa awal kejadian ditemukan warga gantung diri dari pegawai BPBD Bartim yang ingin mencari korban.

“Awal yang mengetahui dari pegawai Damkar pada saat itu melihat kantor dalam keadaan mati lampu, karena biasanya korban inilah yang menyalakan lampu dan membuka pintu,” terang Kuslan.

Kapolsek juga mengungkapkan, melihat kondisi kantor masih gelap, akhirnya korban dicari untuk mengambil kunci. Namun, saat saksi mengetok pintu dan tidak ada suara lalu menghubungi orang tuanya dan menanyakan anaknya dan dijawab orang tuanya ada di rumah.
“Saksi ini melihat ke dalam dan memanggil ibu kantin, kemudian melihat kondisi rumah. Karena melihat ada kecurigaan korban sudah tidak bernyawa akhirnya menghubungi pihak kepolisian,” jelas Kuslan.

Hingga saat ini, motif dari gantung diri masih  belum diketahui. Pihak kepolisian masih belum bisa menjelaskan dan akan ditindaklanjuti dengan hasil dari keterangan dokter. Korban sendiri diperkirakan sudah meninggal 7 jam saat ditemukan. c-yus