PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalimantan Tengah (Kalteng), menghadirkan puluhan mahasiswa, bersama dengan pendamping, untuk mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah. Ada sejumlah tempat yang nantinya akan dikunjungi para siswa dalam kegiatan ini, yakni UPT Museum Balanga Kalteng, Tugu Tiang Pancang, Pasenggrahan Tjilik Riwut, Rumah Tjilik Riwut, dan Sandung Ngabe Sukah.
Kepala Bidang Sejarah Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman Disbudpar Kalteng Maria Doya Aden sampaikan, siswa yang diajak untuk mengikuti kegiatan Lawatan Sejarah ini sebanyak 50 siswa, bersama dengan 10 guru pendamping. Apa yang dilakukan Disbudpar Kalteng ini, semata menjaga, melestarikan, dan terus mempublikasikan kepada masyarakat, khususnya pelajar akan pentingnya mengetahui, dan mengingat sejarah.
Ada satu, lanjut Maria Doya, lokasi yang akan dikunjungi para siswa pada saat di lapangan nantinya, yaikni Sandung Ngabe Sukah. Sosok Ngabe Sukah sendiri merupakan salah satu pahlawan bagi Kalteng. Apa perjuangan yang beliau lakukan, itulah yang akan bersama dipelajari, didalami, dan untuk menjadi pengetahuan bersama.
“Pembelajaran yang dilakukan para siswa dengan mengunjungi berbagai tempat, termasuk Sandung Ngabe Sukah, itu bukan sebuah karya wisata. Disini kita belajar tentang sejarah pahlwan Kalteng. Kita hanya mengetahui ada sandungnya saja, tanpa mengetahui apa perjuangan yang beliau berikan bagi Kalteng,” kata Maria Doya, saat diwawancara terkait dengan rencana kunjungan ke Sandung Ngabe Sukah pada kegiatan Lawatan Sejarah, Rabu (4/10) di Palangka Raya.
Menurut Maria Doya, hasil pembelajaran, dan kemudian kunjungan ke lapangan, akan dilakukan pendalaman nantinya. Apakah pelajar ini benar-benar memahami apa yang mereka dapatkan, atau justru mereka melupakan apa yang baru saja mereka dapatkan. Sebagaimana diketahui, ada begitu banyak sejarah yang ada di Kalteng, namun tidak semuanya mampu untuk disampaikan kepada khalayak ramai.
Minimal, ungkap Maria Doya, hadirnya kegiatan Lawatan Sejarah ini, dapat memberikan edukasi yang baik kepada para pelajar. Mengutip penyataan Presiden RI Pertama Soekarno “Bangsa Yang Besar, Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya”, inilah yang coba dilakukan Disbudpar Kalteng dalam mewariskan semangat para pahlawan.
Maria Doya menambahkan, pewarisan semangat perjuangan para pejuang, bentuk dukungan dan peranan dalam pembangunan. Diketahui bersama, mewujudkan itu semua tidak semudah membalik telapak tangan, namun ada upaya secara berkesinambungan untuk terus menerus, dan secara rutin melakukannya.ded