PALANGKARAYA/TABENGAN.CO.ID – Ketika memasuki musim hujan di penghujung tahun, penting untuk mengambil langkah-langkah antisipasi dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyakit musiman.
Salah satu penyakit yang sering muncul dan cenderung meningkat selama musim hujan adalah Demam Berdarah Dengue (DBD), terutama pada musim peralihan yang bersamaan dengan kondisi iklim El Nino.
Ditambah kondisi Kota Palangka Raya yang cenderung lembab dan memiliki banyak rawa, menjadi tempat yang sangat digemari sebagai perkembangan nyamuk pembawa virus DBD, yakni Aedes Aegypti.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, sepanjang tahun 2023 tercatat 292 kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Palangka Raya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo melaporkan, sejak Januari hingga November, jumlah kasus DBD di bawah 50 kasus pada bulan Januari hingga Juli.
Mulai alami peningkatan kasus hingga 50 kasus pada bulan Agustus, 42 kasus di bulan September, 56 kasus di bulan Oktober, dan hingga pertengahan November ini ada 18 kasus DBD.
“Terkait kasus DBD memang ada peningkatan, namun untuk saat ini masih bisa dikendalikan,” kata Andjar saat dikonfirmasi Tabengan via WhatsApp, kemarin.
Selain itu, diimbau kepada masyarakat agar tetap waspada bahaya DBD, selalu menerapkan pola hidup sehat, jaga kesehatan dan secara rutin melakukan langkah pencegahan utama, seperti Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
“Hal ini menjadi penting mengingat kondisi cuaca saat ini sedang mengalami musim pancaroba, beralih dari kemarau ke penghujan,” pungkasnya.
Diketahui, selain wilayah Kota Palangka Raya, sejumlah daerah di Provinsi Kalteng juga alami peningkatan kasus DBD.
Seperti di Kabupaten Katingan, Kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di wilayah Kecamatan Katingan Tengah meningkat drastis bahkan kini ada memakan korban dimana salah seorang warga yang diduga kena gejala DBD meninggal dunia.
Berdasar data Dinkes setempat, data kasus DBD di RS Prama Tumbang Samba sejak September hingga pertengahan November 2023 yakni September berjumlah 5 Kasus, Oktober 63 kasus sedangkan November 11 kasus, sehingga totalnya sebanyak 79 kasus.rba