Rumaji, Pasien Cuci Darah Bersyukur Jadi Peserta BPJS (JKN)

TERBANTU-Seorang pasangan suami istri, Rumaji (63) dan Rusyuliati (53) yang sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus mengaku sangat bersyukur karena memiliki Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).ISTIMEWA

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Seorang pasangan suami istri yang sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus mengaku sangat bersyukur karena memiliki Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).

Hal itu diungkapkannya ketika beberapa kali menjalani pengobatan menggunakan fasilitas dari Program JKN sehingga membuat kondisi kesehatannya kini semakin membaik. Pasangan paruh baya tersebut ialah Rusyuliati (53) dan suaminya yang bernama Rumaji (63).

Saat ditemui, Rusyuliati mengakui bahwa suaminya berkali-kali menggunakan fasilitas Program JKN untuk mengakses layanan kesehatan baik itu rawat jalan maupun rawat inap.

Diketahui, Rumaji telah menjalani cuci darah sejak awal tahun 2023, dan kini harus rutin menjalani pengobatan cuci darah sebanyak dua kali setiap minggunya.

“Saya dan bapak sudah sering berobat menggunakan BPJS (Program JKN), kalau saya biasanya berobat kalau ada sakit seperti demam dan batuk. Tapi kalau untuk bapak ini sering sekali berobat karena bapak harus menjalani pengobatan cuci darah setiap minggu. Sudah hampir satu tahun ini bapak menjalani pengobatan cuci darah dengan BPJS (Program JKN) dua kali seminggu,” ungkap Rusyuliati.

Rusyuliati menceritakan kisah awal mula sang suami sakit hingga akhirnya saat ini harus menjalani pengobatan cuci darah rutin.

Menurut pengakuannya, Rusyuliati bersama suaminya tidak pernah menyangka jika kini harus mengalami pengobatan yang seperti ini (cuci darah).

Apalagi bagi mereka berdua yang berprofesi wiraswasta, tidak ada penghasilan yang tetap, sehingga keberadaan Program JKN sangat terasa manfaatnya.

“Kami ini tidak ada pekerjaan tetap, saya hanya seorang ibu rumah tangga, sedangkan bapak kadang-kadang berjualan. Jadi kami bisa ikut BPJS (menjadi Peserta JKN) sebagai peserta mandiri. Awalnya saya maupun bapak tidak pernah menyangka akan seperti ini, harus menjalani cuci darah. Dulu bapak memang sempat koma dan di rawat di ruang ICU (intensive care unit), informasi dari dokter ada pengecilan di salah satu ginjal bapak, terus disarankan untuk melakukan cuci darah secara rutin oleh dokter hingga sekarang. Kalau tidak ada BPJS (Program JKN) saat itu, mungkin suami saya sudah memiliki takdir lain,” cerita Rusyuliati sambil menitikan air mata.

Rusyuliati bisa mengatakan semua itu karena ia dan suaminya selalu menggunakan Program JKN saat mengakses layanan kesehatan.

Selama itu, ia merasakan manfaat yang begitu besar dari keberadaan Program JKN, mulai dari pelayanan yang diberikan oleh fasilitas kesehatan hingga biaya atas layanan kesehatan yang diterima oleh sang suami Rumaji.

“Selama ini kami berobat selalu menggunakan BPJS, baik untuk saya maupun untuk bapak. Ketika kami menggunakan BPJS kami sama sekali tidak mengeluarkan sepeser pun uang untuk biayanya, semuanya masuk dalam jaminan BPJS. Walaupun kami tidak mengeluarkan biaya untuk pengobatan, tapi pelayanan yang kami terima tetap bagus, apalagi untuk pengobatan bapak yang harus rutin setiap minggu. Petugas yang melayani ramah-ramah dan tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan. Proses berobatnya juga sangat mudah, terimakasih BPJS,” tegas Rusyuliati.

Sebagai informasi, Rusyuliati dan Rumaji merupakan Peserta JKN yang berasal dari Kabupaten Barito Selatan yang menjalani pengobatan rutin di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.

Selain menjalani pengobatan di RSUD dr. Doris Sylvanus, Rusyuliati dan suaminya juga rutin menjalani pengobatan di rumah sakit di Kabupaten Barito Selatan.ist