PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Provinsi Kalimantan Tengah berhasil meraih prestasi tingkat nasional dalam Pemilihan Duta Wisata Indonesia Tingkat Nasional ke-17 Tahun 2023. Perwakilan Kalteng Jales Veva Jaya Mahe dan Rabeka Putri dinobatkan sebagai Juara 1 dan meraih predikat Duta Wisata Indonesia 2023, Senin (27/11), di Sahid Azizah Syariah Hotel & Convention, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Pemilihan Duta Wisata Indonesia 2023 ini diikuti oleh 20 finalis, yang terdiri dari 10 pasang putra putri terbaik dari provinsi masing-masing di Indonesia, dan dilaksanakan pada 23-27 November 2023.
Duta Wisata Indonesia 2023 Rabeka Putri merupakan kelahiran tahun 1999. Ia sekarang bergelar Sarjana, lulusan Jurusan Pariwisata dan saat ini sedang melanjutkan jenjang pendidikan Pascasarjana di Universitas Pelita Harapan Jakarta dengan jurusan yang sama.
Wanita berusia 24 tahun ini membeberkan alasannya untuk melanjutkan dunia pendidikan di bidang pariwisata adalah agar berbeda dari teman-temannya.
“Jadi aku dulunya IPS rata-rata teman aku itu lulusnya mengambil kuliah Hukum, Ekonomi dan lain-lain, dan aku juga punya cita-cita kalau kuliah harus keluar Kalimantan. Kemudian orang tua bilang jika mau kuliah di luar, maka harus mencari jurusan yang tidak ada di Palangka Raya,” ujarnya, saat dibincangi Tabengan, baru-baru ini.
Rabeka menuturkan, memiliki teman yang kuliah di Jurusan Pariwisata dan berkesempatan untuk pergi ke luar negeri, sehingga ia pun tertarik mengambil jurusan yang sama.
“Jadi nanti setelah lulus juga setidaknya besar peluang karena lulusan Pariwisata itu belum banyak di Kalteng khususnya, ternyata juga seiring berjalannya waktu jurusan ini menjadi fashion dan suka kuliah di Pariwisata,” ujarnya.
Selain sibuk menekuni kuliah Pascasarjana, Rabeka juga sedang sibuk menjadi presenter di TVRI Kalteng. Wanita berdarah Dayak dan Batak ini mengungkapkan, Kalteng memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luas biasa, sehingga tinggal bagaimana mengelola dan mengasahnya.
“Kita juga punya budaya yang sangat kental dan kuat, kemarin pada saat lomba di nasional kita selalu membawa budaya kita baik itu dari pakaian, unjuk bakat, kita menampilkan sesuatu api pada saat menari itu kan menjadi keunikan, sehingga secara tidak langsung budaya Kalteng yang kita bawa menjadi perhatian banyak orang. Kemudian salam adat kita juga sangat viral di nasional pada lomba kemarin, seluruh peserta itu kaya sampai hafal salam adat kita walaupun mereka cuma bisa nyebut ‘arus, arus, arus’ nya saja itu juga buat kita senang,” tuturnya.
Ia mengungkapkan, tentunya dirinya ingin Kalimantan Tengah lebih dikenal dengan kekayaan sember daya alam dan budaya yang dimiliki.
“Di Kalteng kita punya orang utan, kita punya Taman Nasional Tanjung Puting, dari seluruh dunia kalau mau lihat orang utan pasti datangnya ke Kalteng, dari potensi inilah kenapa kita tidak memanfaatkan dari apa yang sudah dikenal orang. Kemudian kita manfaatkan juga agar orang-orang dari luar ini bisa melihat hal-hal lain dari Kalteng,” tegasnya.
“Kalau di dunia pariwisata kita belajar agar para wisatawan itu tidak cuma datang ke satu tempat tetapi mereka juga datang untuk mengunjungi tempat-tempat lain. Itulah yang ingin aku bawa dengan ilmu yang aku punya untuk Kalimantan Tengah,” sambungnya.
Ia mengungkapkan, di setiap daerah Kalteng memiliki potensi wisata masing-masing, seperti Kotawaringin Barat mereka sudah memiliki Taman Nasional Tanjung Puting, kemudian Palangka Raya juga memiliki yang unik seperti Taman Nasional Sabangau, Wisata Air Hitam Kereng Bangkirai dan lain-lain.
Rabeka mengaku sudah 3 kali menjadi pemandu wisata orang luar negeri yaitu dari Austria dan Belanda untuk mengunjungi wisata Pulau Kaja dan Taman Wisata Alam Tangkiling.
“Pastinya setiap membawa tamu itu aku selalu menanyakan kenapa memilih Kalteng, mereka selalu menjawab kalau untuk melihat pantai sudah biasa. Kemudian melihat gedung-gedung tinggi juga sudah biasa, jadi mereka ke Kalteng itu memang ingin melihat alam yang tropis dan ingin melihat orang hutan itu seperti apa,” ucapnya.
Ia juga menceritakan pada saat mengikuti ajang lomba Duta Pariwisata Indonesia banyak hal yang harus dipersiapkan.
“Jadi aku dan Jales mengikuti Jagau dan Bawi Nyai Pariwisata Kalteng itu pada tahun 2022, cuma pada tahun 2022 itu Kalteng memang tidak mengirimkan perwakilan untuk ke ajang pemilihan Duta Wisata Indonesia karena pada saat itu kita masa peralihan masa Covid-19. Jadi pada tahun 2022 itu Jales juara 1 dan aku masuk top 5, aku mendapatkan gelar Bawi Nyai Pariwisata Intelegensia. Pastinya aku berpikir yang akan mengikuti ajang Nasional Duta Wisata itu adalah yang juara 1. Untuk Kota aku dan Jales memang pasangan untuk Dusa Pariwisata tetapi pas naik ke Provinsi Jales yang menang untuk juara 1,” katanya.
Dikarenakan juara 1 Duta Pariwisata Kalteng tidak ikut ke ajang Nasional maka dirinyalah yang dikirim untuk mewakili Putri Pariwisata Kalteng untuk mengikuti ajang Duta Wisata Indonesia 2023 bersama Jales Veva Jaya Mahe.
“Pada saat mengikuti lomba tentu sangat menguras emosi dan juga pikiran karena membagi waktu ditambah aku juga lagi kuliah S2 dan itu sangat luar biasa sekali. Pastinya yang dipersiapkan adalah mental, persiapan meminta dukungan juga dari pemerintah dan persiapan untuk penampilan yang harus ditunjukkan, kemudian kita juga kemarin membawakan tarian Dadas, syuting-syuting video sesuai permintaan panitia. Kemudian yang paling penting ilmu pengetahuan juga kita harus lebih luas lagi karena ini tidak hanya berbicara Kalteng lagi tetapi Indonesia. Kemudian yang paling penting adalah membangun chemistry aku dan juga Jales,” katanya.
Rabeka mengatakan, pada saat mengikuti ajang lomba dirinya dan Jales Veva Jaya memperkenalkan Bajakah. Membuat Bajakah itu kemasannya lebih menarik dan produk yang lebih praktis untuk digunakan. Tujuannya adalah supaya wisatawan yang membeli produk bajakah itu bisa lebih mudah untuk membawa ke daerah masing-masing. ldw