PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID-Rumah Budaya Pajawan Tingang akan menampilkan pertunjukan epik dan memukau yang sangat sayang untuk dilewatkan, yakni Opera Nyai Balau III pada Minggu, 10 Desember 2023, pukul 19.00 WIB di UPT Taman Budaya Provinsi Kalimantan Tengah, Jalan Temanggung Tilung XIII, Palangka Raya.
Pertunjukan ini dibuka umum untuk seluruh masyarakat Kota Palangka Raya dan sekitarnya, secara gratis.
Arbendi I Tue, owner Rumah Budaya Pajawan Tingang sekaligus sutradara Opera Nyai Balau, mengatakan, Opera Nyai Balau sebagai bagian dari trilogi epik perempuan heroik Suku Dayak.
Opera Nyai Balau mengisahkan penaklukan Kota Tewah oleh kelompok asang utara dalam sebuah serangan besar-besaran.
“Pertunjukan ini bukan hanya menyajikan cerita yang mengalir dengan indah melalui lagu dan nyanyian, tapi juga menampilkan visual yang memukau seperti kostum dan make-up yang apik. Opera Dayak menggambarkan kualitas nyanyian memukau dan melibatkan penyanyi Sopran dan Tenor,” beber Arbendi kepada Tabengan, Jumat (8/12).
Arbendi menambahkan, berbagai penampilan yang mengangkat tokoh pahlawan dari Tanah Dayak oleh Rumah Budaya Pajawan Tingang adalah upaya memopulerkan kesenian dan kebudayaan Dayak, khususnya Opera Dayak. Targetnya tidak hanya menarik perhatian masyarakat lokal maupun nasional, melainkan hingga dunia internasional.
“Rumah Budaya ini berharap seni dan budaya Dayak bisa menjadi bagian dari warisan budaya dunia dan meningkatkan citra bangsa, sekaligus mengenalkan kekayaan Indonesia ke penjuru dunia,” harap Arbendi.
Adapun sinopsis Opera Nyai Balau 3: Penaklukan Kota Tewah Sekuel terakhir dari kisah trilogi epik perempuan heroik Suku Dayak, NYAI BALAU, yang berasal dari Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah.
Kisah sebelumnya mengusung cerita (1) Opera NYAI BALAU: Part I Baleh Bunu dan (2) Opera NYAI BALAU: Part II Pertempuran Terakhir.
Pada bagian terakhir ini, diilhami dari perang besar Kota Tewah dalam serangan besar-besaran yang dilancarkan oleh kelompok asang utara (asang 1000) yang telah menjalin persekutuan dengan pihak Belanda.
Kekuatan Kota Tewah sedang melemah karena para lelaki dan para ksatria Tewah turun ke medan perang membantu kampanye militer kerajaan Banjar melawan Belanda dalam Perang Banjar dan Perang Barito.
Akankah NYAI BALAU sanggup mempertahankan Kota Tewah atau justru takluk di tangan para asang? jef