PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sri Widanarni memimpin kegiatan Focus Group Discussion (FGD) membahas tentang penguatan ekosistem kemitraan untuk pengembangan inovasi berbasis potensi daerah di Swiss-Behotel Danum, Kota Palangka Raya, Selasa (19/12).
Dalam pembukaannya, Sri Widanarni mengatakan, peran pemerintah daerah sangat penting dalam pendekatan kontekstual dan responsif terhadap potensi ekonomi di wilayahnya masing-masing.
“Kolaborasi yang baik antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan industri diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan vokasi di seluruh wilayah,” katanya.
Sri Widarni mengungkapkan, di era digitalisasi saat ini, penting bagi pemerintah daerah selaku perwakilan pemerintah pusat untuk terus berinovasi dan menciptakan ekosistem kemitraan yang baik dengan seluruh pihak.
“Provinsi Kalimantan Tengah sendiri memiliki potensi yang luar biasa, baik sumber daya alam, budaya, ataupun sumber daya manusia. Karena itu, melalui kegiatan FGD diharapkan dapat mencari solusi bersama untuk pengelolaan potensi daerah yang lebih optimal,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Direktur I Politeknik Sampit Lilis Indriani mengatakan, kegiatan FGD tersebut merupakan wadah yang baik dalam membangun kolaborasi dan kemitraan dengan semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan potensi daerah.
“Program tersebut bertujuan untuk mendukung program revitalisasi pendidikan vokasi agar daerah bisa maju lebih baik. Melalui kegiatan ini, berhasil dihasilkan rumusan yang dapat digunakan untuk membangun daerah secara optimal,” kata lilis.
Lilis menjelaskan, dengan adanya kolaborasi dan kemitraan antarpihak yang terjalin diharapkan akan semakin meningkatkan sinergi dalam mengembangkan potensi daerah. Hal ini akan memberikan manfaat yang optimal bagi penduduk setempat serta mampu mempercepat kemajuan suatu wilayah secara keseluruhan.
“Karena itu, sumbangsih dan komitmen dari setiap pihak di dalam wilayah tersebut sangatlah penting. Melihat hal tersebut, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek berupaya membangun wadah kolaborasi antara satuan pendidikan vokasi dan pemangku kepentingan di daerah,” jelasnya.
Dikatakan, Program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah yang dibiayai oleh LPDP pada periode 2023 hingga 2025 merupakan wujud dari komitmen untuk mendukung revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi.
Hal itu sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022, khususnya untuk memperkuat kinerja Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV).
Ia menerangkan, Politeknik Sampit sebagai salah satu institusi pendidikan anggota konsorsium bersama Politeknik Negeri Banjarmasin dan Politeknik Negeri Tanah Laut, ditunjuk sebagai pengampu dan pelaksana program Penguatan Ekosistem Kemitraan untuk Pengembangan Inovasi Berbasis Potensi Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Pada tahun pertama, program ini diorientasikan untuk menghasilkan policy brief yang mencakup analisis komprehensif mengenai workforce planning dan innovation planning agar tercipta klaster inovasi yang selaras dengan potensi, keunggulan, serta kebutuhan pembangunan daerah. Selain itu, program ini juga melibatkan mitra di antara Pemerintah Provinsi, LKP, SMK, DUDI, media massa, dan komunitas masyarakat,” terangnya.
Lilis berharap dengan adanya komitmen dari berbagai pihak dalam pengembangan potensi daerah, akan tercipta kolaborasi dan kemitraan yang lebih baik di kemudian hari. Pembangunan pendidikan vokasi dan inovasi yang optimal tidak hanya mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat, tetapi juga mampu mendorong kemajuan suatu wilayah secara keseluruhan.
“Terpenting sinergi dan kerjasama antara semua pihak perlu dijaga dan ditingkatkan, agar potensi daerah dapat dimanfaatkan secara lebih baik dan optimal,” pungkasnya. jef