Jembatan Peninggalan Belanda Hanyut Diterjang Banjir

SEJARAH- Jembatan Belanda di Ampah Kota, Kabupaten Bartim hanyut diterjang banjir, Selasa (2/1) malam. TABENGAN/YULIUS

TAMIANG LAYANG/TABENGAN.CO.IDJembatan bersejarah peninggalan kolonial Belanda di Ampah Kota, Kecamatan Dusun Tengah, Kabupaten Barito Timur (Bartim), ambruk dan hanyut diterjang banjir akibat meluapnya Sungai Karau, Selasa (2/1) malam.

Jembatan yang dikenal masyarakat setempat sebagai Jembatan Belanda ini, awalnya memang terlihat sudah miring, namun baru selesai diperbaiki, sehingga masih tampak kokoh. Tapi ternyata tak mampu menahan gempuran arus sungai yang sangat deras.

Menurut penuturan warga Gang Bakti RT 33, Rahmawati (50), sejak Selasa hingga Rabu (3/1), hujan deras mengguyur Ampah dan sekitarnya. Tingginya intensitas hujan ini membuat air sungai meluap.

Salah satu dampaknya, arus Sungai Karau menjadi deras dan merendam jembatan hingga akhirnya pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB runtuh dan hanyut terbawa arus. Kejadian tersebut sempat disaksikan warga sekitar.

“Sejak kemarin hingga sore tadi, hujan mengguyur Ampah. Beberapa tempat juga tergenang air. Bendungan Karau sepertinya sudah siaga satu. Kejadian runtuhnya jembatan pas malam ini,” ujar Rahmawati kepada Tabengan.

Dari data terhimpun, jembatan yang dibangun sekitar tahun 1928 dan membentang di atas Sungai Karau dan menghubungkan RT 01 dan RT 33 Kelurahan Ampah Kota tersebut, memiliki nilai historis bagi masyarakat Barito Timur karena dibangun pada zaman penjajahan Belanda.

Agar jembatan tersebut tetap berdiri kokoh, warga setempat berupaya mempertahankan keberadaannya dengan bergotong royong serta mengumpulkan sumbangan untuk memperbaiki jembatan yang terbuat dari kayu ulin itu.

Kepala Pelaksana BPBD Damkar Kabupaten Barito Timur Ahmad Gazali ketika dikonfirmasi mengatakan, terkait dengan musibah hanyutnya Jembatan Belanda Ampah, pihaknya baru pagi kemarin menerima informasi tentang peristiwa tersebut.

“Kami dari BPBD Damkar Kabupaten Barito Timur sudah memberikan petintah kepada  bidang  2 R (rehabilitasi dan rekonstruksi)  untuk mengecek   kondisi yang sebenarnya dan nanti dari hasil pengecekan di lapangan akan kami buatkan resume tentang bagaimana  kejadian yang sesungguhnya, sehingga menyebabkan hanyutnya jembatan dimaksud,” kata Gazali. c-yus