SAMPIT/TABENGAN.CO.ID – Tampuk kepemimpinan Dewan Adat Dayak (DAD) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) kini dipegang oleh Halikinnor yang juga menjabat sebagai Bupati Kotim.
Sebanyak 178 orang dilantik sebagai pengurus DAD, Halikinnor dipercaya sebagai Ketua, dan Diana Setiawan sebagai Sekretaris, sedangkan Bendahara dijabat oleh Raihansyah.
Pelantikan Ketua dan Pengurus DAD Kotim masa bakti 2023-2028 tersebut dikukuhkan oleh Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, disaksikan Ketua DAD Kalteng Agustiar Sabran usai pelaksanaan HUT Ke-71 Kabupaten Kotim di Stadion 29 November Sampit, Minggu (7/1).
Saat menyampaikan kata-kata pengukuhan, Gubernur menyatakan percaya jika para pengurus akan mampu melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai tanggung jawab yang diberikan dalam rangka menjalankan program kerja sama. Kerja demi mengangkat harkat dan martabat masyarakat adat Dayak yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari NKRI.
Pada kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini berharap kepada Pengurus DAD Kabupaten Kotim agar dalam penyusunan program kerjanya dapat diselaraskan dengan program-program pembangunan pemerintah, demi mendorong kesejahteraan masyarakat.
“Pesan saya bantu pemerintah untuk membangun Kalimantan Tengah, menjaga Kamtibmas bersama-sama dengan pemerintah daerah, Bupati, Wali Kota di Kalimantan Tengah,” tegas Sugianto.
Sementara itu, Ketua DAD Kotim Halikinnor mengatakan, dalam waktu dekat akan segera menggelar rapat dan membagikan tugas bagi para pengurus sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya masing-masing.
“Dua minggu ke depan saya akan rapat, saya akan bagikan tugas. Karena tidak ada ketua harian, jadi sekarang sesuai dengan tupoksinya kita fungsikan,” ujarnya.
Dikatakan Halikinnor, sesuai dengan harapan Gubernur Kalteng, pihaknya akan merangkul semua organisasi Dayak lainnya seperti Batamad dan Gerdayak bergabung dalam DAD Kotim. Sebagai upaya untuk memperjuangkan hak masyarakat serta memberikan rasa nyaman dan aman kepada pelaku usaha di Kotim.
“Terutama dalam memperjuangkan hak rakyat kaya plasma dan CSR. Tapi mereka juga ikut memberikan rasa aman terhadap investor di Kotim. Sehingga bersama-sama dan DAD menjadi wadah tempat bermusyawarah, mencari solusi dan penyelesaian untuk tujuan akhir meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kotim,” pungkasnya. c-may